Duh! Ada 53 Emiten Punya Kondisi Serupa Sritex (SRIL)

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
04 November 2024 08:15
Pabrik Sritex (Bloomberg via Getty Images/Bloomberg)
Foto: Pabrik Sritex (Bloomberg via Getty Images/Bloomberg)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada 53 perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memiliki kondisi perusahaan menyerupai PT Sri Isman Rejeki Tbk atau Sritex . Seperti diketahui, emiten berkode SRIL dan tiga anak usahanya dinyatakan pailit.

Total 53 perusahaan plus Sritex masuk ke dalam daftar Efek Pada Papan Pemantauan Khusus BEI dan memiliki tiga kriteria yang menunjukkan memiliki masalah soal hutang. Berikut daftarnya:

Adapun tiga kriteria yang menunjukkan perusahaan terjebak oleh masalah hutang adalah:

Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang resmi menyatakan Sritex dan 3 anak usahanya yaitu PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya dinyatakan pailit melalui putusan dengan nomor perkara 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg. Dalam putusan tersebut, Sritex telah lalai dalam memenuhi kewajiban pembayarannya kepada PT Indo Bharat Rayon, selaku pemohon, berdasarkan Putusan Homologasi pada 25 Januari 2022.

Berdasarkan laporan keuangan semester pertama 2024, emiten berkode SRIL ini memiliki total liabilitas US$1,59 miliar atau Rp24,77 triliun (kurs=Rp15.500/US$).

Celakanya jumlah liabilitas SRIL jauh lebih tinggi ketimbang total aset yang dimiliki, senilai US$617,34 miliar atau Rp9,57 triliun. Sehingga menciptakan ekuitas negatif atau defisiensi modal senilai US$980,56 miliar atau Rp15,99 triliun.

Sebagai catatan, ekuitas negatif adalah kondisi perusahaan yang bahkan ketika seluruh asetnya dijual masih belum mampu menutup seluruh hutang.

Sebanyak tiga perempat, atau sekitar 77% total liabilitas SRIL berupa liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun. Nilainya sebesar US$12,31 miliar atau Rp19,08 triliun. Terbesar adalah utang bank senilai Rp12,55 triliun dan obligasi Rp5,81 triliun.

Kondisi memprihatinkan Sritex mendapat perhatian khusus pemerintah. Empat kementerian tersebut yakni Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Tenaga Kerja.

"Presiden Prabowo sudah memerintahkan Kementerian Perindustrian, Kemenkeu, Menteri BUMN, dan Menteri Tenaga Kerja untuk segera mengkaji beberapa opsi dan skema untuk menyelamatkan Sritex," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (27/10/2024).

Dengan serapan tenaga kerja mencapai 50.000 orang maka Sritex dan anak usaha Sritex memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap perekonomian di daerah tersebut. Perusahaan yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah tersebut merupakan salah satu tulang ekonomi setempat.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(ras/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation