Kecukupan Gizi Rakyat RI Masih Kurang, Begini Datanya!

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
02 November 2024 20:30
Siswa-siwi menyantap hidangan makan bergizi saat uji coba program makam bergizi gratis di SDN 4 Tangerang, Banten, Senin (5/8/2024). Makan bergizi gratis merupakan program unggulan yang dibawa Prabowo-Gibran saat kampanye di Pilpres 2024 lalu dan tetap berpegang kepada anggaran yang tersedia pada RAPBN 2025 sebesar Rp71 triliun. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Siswa-siwi menyantap hidangan makan bergizi saat uji coba program makam bergizi gratis di SDN 4 Tangerang, Banten, Senin (5/8/2024). Makan bergizi gratis merupakan program unggulan yang dibawa Prabowo-Gibran saat kampanye di Pilpres 2024 lalu dan tetap berpegang kepada anggaran yang tersedia pada RAPBN 2025 sebesar Rp71 triliun. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Konsumsi kalori harian rakyat Indonesia ternyata belum mencapai target ideal selama beberapa tahun terakhir. Makanan yang paling banyak dikonsumsi juga masih didominasi karbohidrat dan produk siap saji.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), secara rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari untuk masyakat perkotaan dan pedesaan malah selalu turun tiap tahun.

Sampai Maret 2024, konsumsi kalori per kapita sehari masyarakat beradadi 2.051 kalori. Nilai ini masih berada di bawah target ideal menurut Permenkes Nomor 28 Tahun 2019 sebanyak 2.100 kalori.

Padahal jika melihat data historis selama periode 2018 - 2021 target kalori harian ini sudah mencapai di atas target ideal.

Jika melihat lebih spesifik terhadap jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi rakyat RI, porsi paling banyak ditempati karbohidrat yang berasal dari padi-padian.

Hal tersebut tak lepas dari makanan pokok masyakat RI yang lebih suka makan nasi ketimbang sumber karbohidrat lain.

Kemudian produk yang memakan kalori terbesar kedua datang dari makanan dan minuman jadi yang bisa dibilang merupakan produk siap saji.

Menurut Susenas dan BPS, pengertian dari makanan dan minuman jadi adalah makanan dan minuman yang tidak disiapkan/dimasak oleh rumah tangga, namun langsung dapat dikonsumsi, baik di dalam maupun di luar rumah, seperti di warung, di kantor, atau di sekolah.

Namun, perlu diakui juga meskipun target kecukupan kalori harian rata-rata rakyat RI tak memenuhi target ideal, sejatinya kebutuhan kalori harian bagi setiap orang itu bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan, dan tingkat metabolisme tubuh

Kurang kebutuhan kalori bisa berdampak pada tubuh yang kekurangan energi dan berujung lemas, tetapi kelebihan kalori juga bisa menyebabkan kelebihan berat badan sampai dengan obesitas.

Pemenuhan kalori harian memang penting tetapi perlu dipastikan nutrisi dan gizi yang masuk seimbang agar daya tahan tubuh dan kesehatan tetap terjaga.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation