Harga Sudah Naik Rp 514.000, Pemilik Emas Antam Lagi Kaya Nih,

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
18 October 2024 16:57
Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Selasa (16/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Selasa (16/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor emas kini kembali berpesta ria usai harga emas dunia dan harga logam mulia antam kompak mencatatkan rekor tertinggi baru. Sentimen dari Amerika Serikat (AS) hingga timur tengah masih menjadi pendorong utama pergerakan harga emas dunia.

Harga emas dunia kembali mencetak rekor hingga perdagangan siang ini Jumat (18/10/2024), tercatat hingga pukul 15.20 WIB US$2.702,87 per troy ons. Harga tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang masa. Posisi US$ 2.700 merupakan level baru dalam harga emas. Hingga sepanjang tahun 2024, harga emas tercatat melesat 31,31%.

Kenaikan harga emas dunia mendorong kenaikan harga logam mulia Antam. Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada Jumat (4/10/2024) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung tercatat Rp1.503.000, naik Rp7.000 per gram. Ini merupakan harga tertinggi sepanjang masa.

Begitu juga dengan harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) berada di posisi Rp1.353.000 per gram, naik Rp7.000.

Tak berbeda jauh dengan kenaikan harga emas dunia, harga logam mulia antam tercatat melejit 33% di sepanjang tahun 2024 hingga perdagangan hari ini Jumat (18/10/2024) di harga Rp1.503.000/gram.

Dalam 10 tahun terakhir, harga emas dunia telah melesat 208% terhitung sejak tahun 2014 yang dimana saat itu pergramnya masih berada di harga Rp488.000 per gram.

Pada tahun ini, harga emas Antam sudah naik Rp 514.000. Kenaikan tersebut menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun.

Harga emas mencapai rekor tertinggi pada perdagangan hari ini karena ketidakpastian seputar pemilihan presiden AS dan gejolak geopolitik di Timur Tengah mendorong investor untuk mencari aset safe haven, sementara pelonggaran lingkungan kebijakan moneter membuat harga tetap tinggi.

Menurut Fedwatch, harga emas telah mengalami lonjakan lebih dari 30% tahun ini, melampaui rekor tertinggi, didorong oleh prospek penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) lebih lanjut setelah penurunan suku bunga setengah poin persentase bulan lalu dan ketidakpastian geopolitik yang sedang berlangsung.


CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation