AS, Rusia & Perang Arab Bawa Harga Bara Terbang, Tembus US$150

Revo M, CNBC Indonesia
11 October 2024 06:52
FILE PHOTO: A worker walks past coal piles at a coal coking plant in Yuncheng, Shanxi province, China January 31, 2018. Picture taken January 31, 2018.  REUTERS/William Hong/File Photo
Foto: REUTERS/William Hong

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara melesat mengikuti lonjakan harga pada komoditas energi karena adanya kekhawatiran pasokan. 

Dilansir dari Refinitiv, harga kontrak batu bara November acuan ICE Newcastle pada perdagangan Kamis (10/10/2024) alami apresiasi sebesar 2,21% ke angka US$150,25 per ton. Posisi ini mematahkan tren pelemahan yang terjadi dalam dua hari beruntun.

Harga batu bara melonjak seiring dengan melambungnya harga komoditas energi lain mulai dari minyak mentah hingga gas. Lonjakan harga energi terjadi karena sejumlah faktor mulai dari badai di Amerika Serikat, konflik di Timur Tengah, datangnya musim dingin, hingga serangan Ukraina ke pangkalan militer Rusia.

Harga minyak terbang 3% sementara harga gas Eropa melambung 4% lebih kemarin. Kenaikan ini berimbas pada batu bara yang merupakan sumber energi alternatif.

Badai yang melanda Florida, Amerika Serikat dan serangan Ukraina ke Rusia dikhawatirkan bisa mengganggu pasokan gas. Padahal, kedua negara merupakan pemasok utama gas dunia, terutama Eropa. 
Rusia juga merupakan pemasok batu bara dunia sehingga ketegangan kembali Rusia-Ukraina bisa memicu kenaikan harga batu bara.

Konflik di Timur Tengah juga masih menjadi pemicu kenaikan harga minyak dan energi karena kekhawatiran terganggunya produksi. Belum lagi,  Eropa masih dikhawatirkan dengan pasokan gas menjelang musim dingin.

Hal ini memicu kebakaran besar. Rusia sendiri dilaporkan telah mengevakuasi penduduk di wilayah itu.

"Sebuah pangkalan udara militer Rusia diserang di Maikop," kata kepala pusat penanggulangan disinformasi Ukraina, Letnan Andriy Kovalenko menyebut kota utama di republik kecil Kaukasus Utara Rusia, Adygeya, dikutip Reuters dan AFP.

"Depot bahan bakar dan pelumas hancur di pangkalan yang berjarak 410 kilometer (250 mil) dari garis depan dan terus terbakar," tambahnya.

Sementara itu, militer Rusia mengatakan telah menembak jatuh beberapa dari total 92 pesawat nirawak Ukraina semalam. Sebagian besar di antaranya menyerang wilayah barat daya negara itu, termasuk wilayah Krasnodar yang berbatasan dengan Adygeya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation