IHSG Melesat 5,7% di Agustus, Didorong Ekonomi RI & Saham Konglomerasi

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
01 September 2024 11:30
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sangat baik di sepanjang Agustus 2024. Rekor-rekor baru IHSG pun tercapai pada periode tersebut. Tertinggi dalam sejarah IHSG mampu menembus level 7.700 yang didorong dari pertumbuhan ekonomi RI yang masih konsisten hingga terbangnya saham-saham konglomerasi.

Dalam sepanjang Agustus 2024, IHSG tercatat melesat 5,72% di level 7.670,73 hingga Jumat (30/8/2024). Penutupan harga IHSG tersebut merupakan level tertinggi sepanjang masa.

Melesatnya IHSG didorong oleh data-data ekonomi Indonesia yang baik. Pada awal agustus 2024, inflasi Indonesia periode Juli 2024 tercatat turun menjadi 2,13%, dari 2,51% pada periode Agustus 2024.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan II-2024 sebesar 5,05% (yoy). Tingkat pertumbuhan tersebut juga didukung dengan inflasi yang rendah dan terkendali pada angka 2,13% pada bulan Juli 2024. Selain itu, angka pertumbuhan ekonomi tersebut juga lebih tinggi dibandingkan sejumlah negara lain, seperti China (4,7%), Singapura (2.9%), Korea Selatan (2,3%), dan Meksiko (2,24%).

Kemudian, neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2024 mencatatkan surplus sebesar US$ 0,47 miliar. Surplus perdagangan Juli 2024 terdiri atas surplus nonmigas sebesar US$ 2,61 miliar dan defisit migas sebesar US$ 2,13 miliar.

Kemudian, nilai ekspor Indonesia Juli 2024 mencapai US$22,21 miliar atau naik 6,55% dibanding ekspor Juni 2024. Dibanding Juli 2023 nilai ekspor naik sebesar 6,46%.

Adapun, nilai impor Indonesia Juli 2024 mencapai US$21,74 miliar, naik 17,82% dibandingkan Juni 2024 atau naik 11,07% dibandingkan Juli 2023.

Dari suku bunga, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 20-21 Agustus 2024.

Suku bunga deposit facility juga tetap 5,5%, kemudian suku bunga lending facility tetap sebesar 7%.

Tumbuhnya perekonomian Indonesia pada periode Juli mendorong penguatan IHSG yang signifikan disepanjang Agustus 2024.

Selain dari kuatnya fundamental ekonomi Indonesia, peningkatan IHSG juga didorong oleh beberapa saham yang mencatatkan kinerja yang cukup baik dalam sebulan terakhir.

Beberapa saham konglomerasi RI masuk dalam jajaran top gainer pergerakan saham sebulan. Tiga saham milik dari Hary Tanoesoedibjo yang masuk dalam jajaran top gainer yakni PT MNC Land Tbk (KPIG), PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY), dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP).

Kemudian saham milik dari orang terkaya nomor satu di Indonesia, Prajogo Pangestu, yang dimana PT Petrosea Tbk (PTRO) juga ikut andil dalam mendongrak kenaikan IHSG.

Selain itu, saham terafiliasi dengan Luhut Pandjaitan, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) juga masuk dalam jajaran top gainer dalam pergerakan sebulan.

Adapula, saham konstruksi milik BUMN, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) juga mencatatkan kenaikan harga saham yang signifikan dalam sebulan.

Terdapat pula saham milik grup Lippo, PT Multipolar Tbk (MLPL) yang masuk dalam jajaran top gainer dalam sebulan.

Dan terdapat saham milik konglomerasi RI, Sugianto Kusuma alias Aguan yakni PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang ikut andil dalam top gainer sebulan yang ikut serta mendongkrak kinerja IHSG.

CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation