Ini 5 Perusahaan Produsen Jet Pribadi Ternama Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembahasan pesawat jet pribadi tengah ramai menghiasi lini masa media sosial di Indonesia, setelah adanya dugaan bahwa Kaesang Pangarep dan istrinya, Erina Gudono menggunakan pesawat jet pribadi untuk pergi ke Amerika Serikat (AS), saat Indonesia tengah dilanda krisis politik terkait revisi Undang-Undang (UU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Sejumlah spekulasi bermunculan terkait jet pribadi yang digunakan Erina Gudono dan Kaesang Pangarep menuju AS, salah satunya terkait dengan jenis hingga pemilik pesawat, serta harga sewanya.
Dalam pembahasan netizen di platform media sosial X, Erina dan Kaesang dikabarkan pergi ke AS dengan menggunakan jet pribadi. Erina dan Kaesang diduga terbang menggunakan pesawat jenis Gulfstream 200.
Tarif sewa rata-rata per jam Gulfstream G200 adalah sekitar US$ 5.950 per jam atau Rp 92 jutaan. Pengamat penerbangan, Alvin Lie menyebutkan riwayat penerbangan pesawat gulfstream G650ER registrasi N588SE tidak dapat diakses karena permintaan pemilik.
"Atas permintaan pemilik, pesawat Gulfstream G650ER registrasi N588SE, data penerbangannya tidak dipublikasikan/tidak dapat diakses publik," kata Alvin, dikutip dari X, Sabtu (24/8/2024).
Cuitan itu dibalas oleh pemilik maskapai Susi Air yakni Susi Pudjiastuti yang menyebut terkait harga pesawat Gulfstream.
"Harga pswt gulfstream G 659 bisa beli 40 pesawatnya Susiair," cuitnya melalui akun X @susipudjiastuti.
Senada, informasi lain beredar di X yang mendeskripsikan secara terperinci penerbangan Erina dan Kaesang. Informasi tersebut berisi tanggal perjalanan pada 18-21 Agustus 2024 dengan jarak 16.276 kilometer.
Emisi pesawat sebesar 83,525 kilogram dengan avtur sebanyak 26.500 liter. Adapun biaya avtur adalah sebesar US$ 22.816 atau sebesar Rp 355,81 juta dengan biaya sewa mencapai Rp 8,67 miliar atau sebesar US$ 55.305.
Siapa Saja Perusahaan Produsen Jet Pribadi?
Terkait dengan viralnya Kaesang menggunakan jet pribadi ke AS hingga penelusuran netijen ke sumber dana penggunaan jet pribadi tersebut, lalu perusahaan apa saja yang menjadi produsen jet pribadi? Berikut daftarnya.
1. Bombardier Aerospace
Bombardier Aerospace adalah produsen pesawat asal Kanada yang tergabung dalam grup Bombardier Inc.
Didirikan pada tahun 1937 oleh Joseph-Armand Bombardier, perusahaan ini memasarkan pesawat terbang seperti CRJ-1000 dan Dash 8. Pada tahun 1990, perusahaan ini memasuki pasar penerbangan bisnis
Setelah restrukturisasi besar-besaran pada 2019 silam, Bombardier Aerospace memutuskan hanya fokus di segmen penerbangan perjalanan bisnis.
Pabrikan Kanada ini memiliki tiga lini produk, yakni Learjet, Challenger dan Global, yang memungkinkannya menawarkan jet pribadi di sebagian besar segmen penerbangan bisnis.
Bombardier menjadi produsen pertama yang memproduksi jet pribadi dengan kategori jarak sangat jauh.
Adapun varian terbaru dari Bombardier Aerospace adalah Global 7500 dan 8000. Global 7500 dapat menempuh hingga 13.705 km dan terbang hingga 1.143 km/jam (mach 0,925), menjadikannya salah satu jet pribadi tercepat di pasaran.
2. Beechcraft Corporation
Didirikan pada 1932 sebagai Hawker Beechcraft oleh Walter H. dan Olive Ann Beech, Beechcraft Corporation merupakan produsen pesawat ASyang berkantor pusat di Wichita, AS.
Awalnya, Beechcraft berfokus pada produksi jet bisnis turboprop yang ringan dan terjangkau. Namun beberapa tahun kemudian, perusahaan telah memperluas jangkauannya dengan jet Hawker. Sejak 2013, perusahaan ini telah menjadi anggota grup Textron Aviation, yang juga memiliki Cessna.
King Air 350 merupakan salah satu pesawat Beechcraft yang paling sukses. Diperkenalkan pada 2009, pesawat turboprop ganda ini dapat menampung hingga sembilan penumpang dan memiliki jangkauan terbang hingga 2.778 km serta dapat lepas landas dan mendarat di landasan pacu pendek.
Pesawat ini mendapat apresiasi pelanggan karena biaya sewanya yang rendah dan serba guna karena dapat digunakan sebagai pesawat medis atau hanya untuk penerbangan komersial biasa.
Adapun range mesin turbojet Hawker terdiri dari beberapa jet pribadi jarak menengah. Salah satunya, Hawker 800XP, memiliki jangkauan 4.260 km dan dapat menampung hingga delapan penumpang.
![]() Textron Aviation announced its flagship Cessna Citation Longitude super-midsize business jet has achieved certification from the European Aviation Safety Agency (EASA). This clears the way for customer deliveries to begin in the region. (Photo: Business Wire via AP) |
3. Cessna Aircraft Company
Cessna Aircraft Company merupakan perusahaan produsen pesawat yang bermarkas di Wichita, Kansas, AS. Perusahaan ini didirikan pada 1927 yang berfokus pada industri general aviation.
Terlepas dari hal itu, Cessna telah memproduksi pesawat kecil mesin tunggal, hingga pesawat jet untuk keperluan bisnis. Di Indonesia pesawat Cessna sering muncul di berita-berita, tidak mengherankan jika nama ini sudah tidak asing di telinga sebagian masyarakat.
Tetapi di Indonesia, pesawat Cessna lebih dikenal sebagai pesawat latihan, karena terkenal dengan desainnya yang sederhana dan mudah dikendalikan, membuatnya ideal bagi pilot pemula.
Saat ini, Cessna memiliki berbagai macam jet pribadi yang dipasarkan dengan nama merek Citation. Cessna Citation Mustang, jet pribadi 4-seater dengan jangkauan 2.235 km yang populer di kalangan pelanggan AEROAFFAIRES, karena kenyamanannya dan biaya sewa yang rendah.
Cessna juga memiliki varian Citation XL , XLS , XLS+, tiga versi dari jet 8-seater yang sama dengan jangkauan terbang 3.900 km.
Adapun varian Cessna terbaru yakni Citation Latitude dan Longitude, merupakan varian spin-off dari Citation Sovereign. Keduanya sangat maju secara teknologi dengan 9-seater di Latitude dan 12-seater di Longitude.
4. Dassault Aviation Group
Didirikan pada 1929 oleh François Marcel Dassault, Dassault Aviation Group menjadi perusahaan aeronautika yang terkenal di dunia.
Perusahaan ini terkenal dalam bidang penerbangan tempur dengan Mirage 2000 dan Rafale. Dassault memutuskan untuk memasuki dunia penerbangan bisnis pada 1963 dengan memproduksi Falcon 20. Dassault Aviation kini dikenal sebagai salah satu produsen jet pribadi terbaik.
Jangkauan terbang Falcon kemudian diperluas dengan memproduksi varian Falcon 2000, jet pribadi 10-seater yang mampu terbang hingga 5.510 km. Varian jet ini menjadi salah satu pesawat paling populer di kalangan pelancong di pasar penyewaan jet pribadi.
Adapun dua varian terbaru Dassault yakni tri-het Falcon 7X dan 8X, yang merupakan andalan Dassault saat ini.
Falcon 7X mulai beroperasi pada Mei 2015, memiliki jangkauan terbang yang sangat jauh yakni 11.000 km dan dapat mengangkut hingga 16 penumpang.
Hal ini menjadikannya salah satu pesawat terdepan dalam penerbangan bisnis jarak sangat jauh. Sedangkan Falcon 8X mulai beroperasi pada tahun 2016, dapat mengangkut hingga 19 penumpang dengan kinerja yang sama dengan Falcon 7X.
5. Gulfstream Aerospace
Gulfstream Aerospace adalah produsen jet pribadi yang muncul pada 1957, ketika perusahaan induknya yakni Grumman merancang pesawat militer turboprop pertama mereka, Gulfstream I.
Keberhasilan tersebut membuat Grumman memutuskan untuk membangun versi jet pribadi dengan mesin turbojet yakni Gulfstream II. Saat ini, Gulfstream Aerospace merupakan anak perusahaan General Dynamics dan berlokasi di Savannah, AS.
Gulfstream menjadi merek yang disukai pelanggan. Jet pribadinya dapat dikenali dari bentuk jendelanya yang oval memanjang dan kabinnya yang sangat mewah.
Salah satu varian yang diproduksi Gulfstream yakni G650ER. Varian ini memiliki 4 living area dengan kursi penumpang sebanyak 19. Tempat tidur sebanyak 10 serta jendela oval panorama sebanyak 16 buah.
Jangkauan maksimum terbang G650ER yakni mencapai 13.890 kilometer dengan kecepatan tertinggi mencapai 956 kilometer per jam dan jangkauan terpanjang tercatat 904 kilometer per jam.
Gulfstream Aerospace Corporation mengklaim pesawat ini memiliki kecepatan dan kinerja tinggi serta memiliki kabin kelas dunia. Sementara untuk teknologi yang digunakan, pesawat jet ini menggabungkan sayap aerodinamis Gulfstream dan teknologi avionik canggih dengan mesin Rolls-Royce.
Desain G650 dan G650ER memungkinkan untuk terbang di kecepatan tinggi, tetapi bahan bakar tetap efisien. Sayap aerodinamis Gulfstream pada seri G650 meningkatkan kecepatan, jarak tempuh, dan efisiensi.
Teknologi fly-by-wire memastikan penerbangan yang nyaman, dan tampilan dek penerbangan yang ramping meningkatkan keselamatan serta mengurangi beban kerja pilot.
Gulfstream seri G650 juga dilengkapi dengan Enhanced Flight Vision System (EFVS), teknologi mutakhir untuk meningkatkan penanganan dan performa. Fitur keselamatan tambahan termasuk Predictive Landing Performance System, yang membantu pilot mencegah kelebihan landas.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)