
Kinerja Sido Muncul (SIDO) Anti 'Masuk Angin', Laba Melejit 35,79%

1. Sido Muncul gencar dalam ekspansi bisnis ke pasar internasional
2. Kontribusi penjualan ekspor Sido Muncuk terus meningkat
3. Sido Muncul mampu mencetak kenaikan laba bersih semester I 2024 sebesar 35,79%
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan industri jamu merek Tolak Angin, berhasil mencetak kinerja ciamik di sepanjang semester I 2024. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatatkan kenaikan laba bersih pada semester I 2024 sebesar 35,79% menjadi Rp608,49 miliar, dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp448,1 miliar. Kenaikan pendapatan dan margin perseroan menjadi pendukung utama kenaikan laba bersih perseroan.
Penjualan eskpor perseroan juga tercatat naik setiap tahunnya, bahkan pada semester I 2024 kontribusi penjualan ekspor perseroan tercatat menjadi 8%, angka tersebut naik dari setahun penuh 2023 sebesar 5,8%.
Perusahaan yang rutin membagikan dividen ini juga kini gencar ekspansi untuk menuju pangsa-pangsa pasar baru internasional.
Berikut analisa dan prospek bisnis Sido Muncul yang telah di analisa baik oleh tim CNBC Indonesia Research.
Bisnis
Sido Muncul adalah produsen jamu dan obat herbal modern dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia. Sido Muncul memiliki 122 jaringan distribusi di seluruh Indonesia dan memiliki lebih dari 4.500 karyawan.
Sido Muncul memiliki dua jenis produk yakni herbal dan obat.
![]() |
Perseroan berhasil mencatatkan kinerja ciamik pada semester I 2024. Laba bersih perseroan tercatat tumbuh 35,79% pada semester I 2024 menjadi Rp608,49 miliar, dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp448,1 miliar.
Kenaikan laba bersih Perseroan didorong oleh tumbuhnya penjualan perseroan pada semester I 2024 sebesar 14,68% menjadi Rp1,89 triliun, dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,65 triliun.
Margin perseroan juga tercatat naik per Juni 2024 menjadi 58,19%, naik dari per Juni 2023 yang hanya 53,06%.
Jika melihat dari rincian penjualan, semua segmen penjualan mengalami kenaikan. Kontribusi terbesar pada penjualan Sido Muncul adalah pada produk jamu herbal dan suplemen yang mencapai 59%, disusul makanan dan minuman 38%, dan sisanya 3% oleh farmasi.
Kontribusi Penjualan Ekspor
Kontribusi penjualan ekspor produk Sido Muncul mencatatkan pertumbuhan dari tahun ke tahun. Hal ini tercermin dari kenaikan penjualan ekspor sejak tahun 2020 hingga semester I 2024.
Diketahui SIDO berhasil menembus pasar ekspor dengan memasarkan produk ke negara-negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Australia, Korea Selatan, Nigeria, Aljazair, Hong Kong, Amerika Serikat, Arab Saudi, Mongolia dan Rusia.
Posisi Pasar Tolak Angin
Berdasarkan data dalam public expose Sido Muncul, posisi merek jamu masuk angin "Tolak Angin" masih lebih unggul dibandingkan para kompetitornya. Sejak 2021 hingga semester I 2024, merek dagang Tolak Angin menguasai rata-rata 70% posisi pasar, data bersumber NielsenIQ-Masuk Angin Liquid RTC.
![]() |
Dividen
![]() |
Perseroan masih konsisten dan rutin dalam membagikan dividen kepada para investornya. Rasio pembayaran dividen SIDO juga memiliki angka Dividen Payout Ratio (DPR) tinggi dengan rata-rata diatas 90%.
Prospek Bisnis
SIDO tetap optimis dan berkomitmen untuk mencapai target bisnis melalui berbagai inisiatif dan strategi, namun tetap waspada terhadap kondisi global yang tidak menentu untuk mengelola risiko bisnis.
SIDO memiliki tiga inisiatif utama untuk mendorong kinerja perseroan ke depan, yakni:
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
