Harga Batu Bara Tiba-Tiba Ambruk, Kenapa?

Revo M, CNBC Indonesia
22 August 2024 07:20
Batu bara, Kalimantan
Foto: Istimewa

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara terus melandai setelah Arch Resources dan Consol Energy mengumumkan akan membangun raksasa pertambangan batu bara lebih dari Rp77,5 triliun.

Dilansir dari Refinitiv, harga kontrak batu bara September acuan ICE Newcastle pada perdagangan Rabu (21/8/2024) kembali turun 2,08% di level US$146,15 per ton. Posisi ini selaras dengan penurunan sebelumnya yakni 20 Agustus 2024 sebesar 1,32%.

Posisi harga batu bara saat ini juga merupakan yang terendah sejak 5 Agustus 2024. Harga batu bara sudah melemah dalam dua hari beruntun dengan pelemahan mencapai 3,32% setelah terbang 1,74% pada Senin pekan ini.

Dikutip dari Reuters, Arch Resources dan Consol Energy akan bergabung dalam kesepakatan saham untuk membentuk raksasa pertambangan batu bara senilai lebih dari US$5 miliar di Amerika Utara.

Terjadi kekurangan investasi dalam tambang batu bara baru di tengah regulasi emisi yang ketat, tetapi bahan bakar fosil ini diperkirakan akan tetap menjadi bagian dari campuran energi selama bertahun-tahun yang akan datang, terutama di negara-negara seperti India dan China.

Pembukaan tambang batu bara ini akan meningkatkan pasokan global ke depan di tengah isu transisi energi. Artinya, ada kemungkinan pasokan melimpah di tengah melandainya permintaan sehingga hargapun bisa tertekan.

"Kami memperkirakan lebih dari 67% dari volume pro forma perusahaan akan diekspor ke pasar Asia yang berkembang pesat," kata CEO Consol, James Brock, dalam panggilan dengan analis.

"Perusahaan akan hampir tidak memiliki tumpang tindih dalam produk dan pelanggan," tambah Brock.

Saham Consol naik 4,4%, sementara saham Arch Resources meningkat 2,3%.

Perusahaan gabungan ini akan memiliki kapasitas ekspor sebesar 25 juta ton per tahun melalui dua terminal pengiriman.

Kesepakatan ini diperkirakan akan menghasilkan penghematan biaya tahunan sebesar US$110 juta hingga US$140 juta dalam waktu enam hingga 18 bulan setelah transaksi ditutup, yang diperkirakan akan terjadi pada kuartal pertama 2025.

Consol akan menerbitkan 1.326 saham biasa untuk setiap saham Arch Resources, atau sekitar US$125,61 per saham, menurut perhitungan Reuters berdasarkan penutupan terakhir.

Pemegang saham Arch akan memiliki sekitar 45% dari perusahaan gabungan, sementara pemegang saham Consol akan memiliki sisanya.

Perusahaan baru ini akan disebut Core Natural Resources dan akan diperdagangkan dengan simbol ticker baru yang belum diumumkan.

Kegiatan transaksi dalam sektor ini telah meningkat dalam setahun terakhir seiring dengan permintaan, terutama untuk batu bara kokas, yang tetap kuat.

Pedagang komoditas Glencore (GLEN.L) telah mengakuisisi aset batu bara dari Teck Resources (TECKb.TO) di Kanada awal tahun ini, sementara Anglo American (AAL.L) sedang mencari pembeli untuk tambang batu bara metalurgi Australia-nya setelah menolak tawaran akuisisi senilai US$49 miliar dari BHP (BHP.AX).

Melemahnya harga batu bara juga disebabkan oleh terjunnya harga as. Harga gas Eropa sudah turun 4,6% dalam sepekan menjadi € 37,22 per MWh. Batu bara adalah substitusi gas sehingga harganya saling mempengaruhi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation