Tak Biasa, 4 Perusahaan Ini Disebut di Pidato Terakhir Jokowi

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
16 August 2024 14:40
Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2024). (Tangkapan Layar Youtube DPR RI)
Foto: Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2024). (Tangkapan Layar Youtube DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setidaknya ada empat perusahaan asing telah berhasil direbut kembali pada masa pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Hadirnya nama-nama perusahaan di Pidato Kenegaraan adalah hal yang jarang terjadi.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan DPR/MPR RI 2024 yang memamerkan telah berhasil mengambil alih aset dari perusahaan-perusahaan asing yang sudah berada di Indonesia sejak puluhan tahun.

"Oleh sebab itu, kita juga telah mengambil kembali aset kita yang selama puluhan tahun dikelola oleh pihak asing, yang selama puluhan tahun diambil manfaat besarnya oleh pihak asing, seperti Freeport, Blok Rokan, dan Newmont. Alhamdulillah, semua itu bisa kita ambil alih kembali," terang Jokowi di Gedung DPR/RI, Jumat (16/8/2024).

Presiden RI Jokowi menyatakan, bahwa pihaknya ingin kekayaan yang ada di negeri ini, anugerah Allah SWT untuk negeri ini, dapat dikelola sebesar- besarnya untuk kepentingan rakyat, dapat dimanfaatkan semaksimalnya untuk kesejahteraan rakyat.

Diantara yang sudah diambil adalah PT Freeport Indonesia (PTFI), Block Rokan, kemudian PT Newmont Nusa Tenggara, dan yang terbaru PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

1. RI Kuasai 51% Saham PT Freeport Indonesia (PTFI)

Sudah sejak 2018 lalu, Indonesia resmi menjadi pemegang saham mayoritas PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 51,23% melalui Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertambangan MIND ID atau sebelumnya atas nama PT Inalum (Persero).

Adapun nilai akuisisi untuk menjadi pemegang saham mayoritas Freeport ini mencapai US$ 3,85 miliar atau setara Rp 55,8 triliun saat itu. Akuisisi ini menandai peningkatan kepemilikan Indonesia di PTFI dari semula hanya 9,36% menjadi 51,23%.

2. Blok Rokan

Berikutnya ada Blok Rokan yang berhasil diakuisisi RI sejak 2021 silam melalui PT Pertamina (Persero) sebanyak 100% darii perusahaan migas asal Amerika Serikat (AS) yakni PT Chevron Pacific Indonesia.

Pasca diambil alih sekaligus dikelola Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyebutkan Blok Rokan menjadi blok migas terbesar dan paling produktif dalam sejarah perminyakan Indonesia.

"Saya mendapatkan laporan dari Dirut Pertamina bahwa produksi di Blok Rokan sudah mencapai 162 ribu barel per hari dan merupakan 25 persen dari seluruh produksi nasional Indonesia," ungkap Presiden Joko Widodo saat memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2024 yang berlangsung di Lapangan Garuda Pertamina Hulu Rokan di Dumai, Sabtu, 1 Juni 2024.

Rokan merupakan blok migas yang memiliki lebih dari 11 ribu sumur aktif, 13 ribu km jaringan pipa, sekitar dua kali jarak Sabang-Merauke. Lebih dari 11 miliar barel minyak mentah telah diproduksi dari WK Rokan dari sejumlah lapangan-lapangan besar, di antaranya Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan dan Pager.

Di Blok Rokan, Pertamina aktif menjalankan program pengeboran. Produksi minyak Pertamina Hulu Rokan saat ini mencapai 162 ribu barrel oil per hari (MBOPD), lebih tinggi dibandingkan produksi sebelum alih kelola.

3. PT Newmont Nusa Tenggara menjadi PT Amman Mineral International Tbk (AMMN)

Lalu ada PT Newmont Nusa Tenggara yang saat ini berubah nama menjadi PT Amman Mineral Internasional (AMMN) melalui perusahaan swasta Indonesia yakni Medco Energy (MEDC) sejak 2016 lalu.

Perusahaan ini bermula pada 1990 silam, setelah menemukan mineralisasi emas dan tembaga di Pulau Sumbawa. Sekitar satu dekade setelahnya, perusahaan iyang berkembang menjadi tambang Batu Hijau dan proyek pengembangan Elang.

Kini, AMMN sudah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) sekitar setahun lalu, tepatnya pada 7 Juli 2023 dan berhasil mencatat kenaikan harga saham luar biasa.

Waktu itu saham AMMN melantai di harga Rp1.695 per lembar dan kini sudah naik nyaris 10 kali lipat menjadi Rp10.250 per lembar pada Kamis (16/8/2024).

4. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

Perusahaan ke-empat yang berhasil direbut kembali ada perusahaan tambang nikel, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melalui PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID).

MIND ID berhasil jadi pemegang saham utama INCO sejak Februari tahun ini setelah rampung mengakuisisi 14% saham yang kemudian mengakumulasi kepemilikan total menjadi 34%.

Vale Canada Limited (VCL), yang sebelumnya pemegang saham utang PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menerima dana segar dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID sebesar US$ 160 juta atau sekitar Rp 2,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.638 per US$).

Berdasarkan keterangan resmi Vale Base Metals di Kanada, kedua pemilik saham INCO saat ini yaitu Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) sepakat mendivestasikan sekitar 14% kepemilikan saham gabungan secara pro rata kepada MIND ID.

Selesai transaksi, saham VCL dan SMM masing-masing berubah menjadi 33,9% dan 11,5%. Sedangkan sekitar 20% masih dimiliki publik melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)
Tags


Related Articles

Most Popular
Recommendation