
Pasar Berisik, Harga Emas Ikutan Panas

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas mulai menguat. Kenaikan ini menjadi kabar baik setelah sang logam mulia ambruk dalam empat hari beruntun.
Merujuk Refinitiv, pada hari ini, Rabu (7/8/2024) pukul 15.52 WIB, harga emas ada di posisi US$ 2.392,82 per troy ons atau naik 0,14%.
Naiknya harga emas hari ini menjadi kabar baik setelah emas ambruk. Harga emas ditutup di posisi US$ 2.389,37 per troy ons, ambruk 0,76% pada perdagangan Selasa (6/8/2024). Artinya, harga emas ambruk sudah jatuh dalam empat hari beruntun dengan pelemahan mencapai 2,4%.
Dalam beberapa hari terakhir, harga emas mengalami volatilitas signifikan. Pada akhir Juli, harga emas mencapai level tertinggi bulan ini di USD 2.448,10 pada 31 Juli 2024, namun kemudian mengalami penurunan signifikan. Harga emas sempat turun ke level USD 2.364,50 pada 25 Juli 2024, sebelum kembali mengalami kenaikan.
Harga emas mulai menanjak di tengah sikap pelaku investor menunggu petunjuk lebih lanjut untuk memperkirakan ukuran pemangkasan suku bunga bank sentral The Federal Reserve (The Fed) yang mungkin terjadi pada September mendatang.
Indeks dolar naik menjadi 103,14 pada hari ini, Rabu (7/8/2024) dari 102,969 pada hari sebelumnya. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun naik menjadi 3,93% dari 3,89%. Kedua faktor ini sebenarnya bisa menekan emas. Pembelian emas dipatok dalam dolar sehingga kenaikan dolar membuat emas menjadi kurang terjangkau bagi pembeli dari luar negeri. Imbal hasil Treasury AS 10-tahun juga sedikit meningkat yang membuat emas menjadi kurang menarik karena emas tidak menawarkan imbal hasl.
"Pasar saat ini sangat berisik, harga emas tidak bergerak banyak berdasarkan fundamentalnya sendiri karena volatilitas di pasar yang lebih luas, khususnya pasar mata uang," kata Kyle Rodda, analis pasar keuangan di Capital.com, kepada Reuters.
Alat CME FedWatch menunjukkan pasar kini memperkirakan adanya peluang 65% untuk pemangkasan suku bunga oleh Fed sebesar 50 bps pada September, turun dibandingkan dengan 85% sehari sebelumnya.
Kondisi ini di atas sebenarnya menekan emas. Namun, harga emas diuntungkan oleh ketegangan politik di Timur Tengah. Emas adalah aset aman sehingga dicari saat terjadi ketegangan politik dan ketidakpastian ekonomi.
Emas akan mendapatkan bantuan "dari ketegangan yang terus berlanjut di Timur Tengah dan kekhawatiran resesi global yang masih ada, seiring dengan pasar yang menunggu data ekonomi lebih lanjut untuk kejelasan mengenai kondisi AS," kata strategis pasar IG, Yeap Jun Rong, dikutip dari Reuters.
Terkait ketegangan di Timur Tengah, Amerika Serikat telah mengkomunikasikan kepada Iran dan Israel bahwa konflik di Timur Tengah tidak boleh meningkat, kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada hari Selasa, meskipun Pentagon memperingatkan bahwa mereka tidak akan mentolerir serangan terhadap pasukan mereka di wilayah tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(emb/emb)
