Terbaru! Ini 5 Bisnis Paling Moncer & Usaha Paling Seret 2024

Emanuella B, CNBC Indonesia
05 August 2024 19:05
Ilustrasi Pabrik Makanan. (Dok. Pixabay)
Foto: Ilustrasi Pabrik Makanan. (Dok. Pixabay)

Jakarta, 5 Agustus 2024 - Ekonomi Indonesia masih tumbuh di angka 5,05% (year on year/yoy) pada kuartal II-2024. Beberapa sektor tumbuh tinggi pada April-Juni 2024.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sektor lapangan usaha yang tumbuh paling tinggi secara tahunan (YoY) adalah akomodasi & makan minum  dengan laju sebesar 10,17%. Tingginya pertumbuhan sektor tersebut bisa dipahami mengingat pada periode April-Juni 2024 terdapat momen Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, dan beberapa kali libur panjang.

Sektor lain yang tumbuh pesat (yoy) adalah t
ransportasi & pergudangan (9,56%) disusul oleh jasa Kesehatan yang mengalami pertumbuhan 8,56%, jasa perusahaan (7,96%) lalu jasa keuangan dengan kelajuan yang cukup signifikan sebesar 7,90%.


Sementara, beberapa sektor mengalami penurunan. Seperti pengadaan air (0,84%), real estat (2,16%), Administrasi pemerintahan  dan Jasa Pendidikan hingga pertambangan.


Dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq), salah satu sektor yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ini adalah sektor informasi dan komunikasi dengan laju sebesar 7,15%, lalu disusul sektor pengadaan listrik dan gas, yang mencatatkan laju pertumbuhan sebesar 5,64%. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas industri yang memerlukan pasokan energi yang stabil. 
Sementara sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial tumbuh sebesar 5,51% dan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, jaminan sosial wajib mencatat pertumbuhan sebesar 3,77%. Selain itu, sektor jasa Lainnya juga mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 3,48%, mencakup berbagai layanan yang mengalami peningkatan permintaan.

Namun, tidak semua sektor mengalami pertumbuhan positif dibandingkan kuartal sebelumnya. Sektor pertambangan dan penggalian justru mengalami kontraksi sebesar 2,38%. Penurunan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi industri pertambangan, termasuk penurunan permintaan global dan harga komoditas yang fluktuatif. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan hanya tumbuh sebesar 0,03%, menghadapi tantangan cuaca ekstrem dan perubahan iklim yang mempengaruhi produksi.  Sektor Transportasi dan Pergudangan, meskipun pulih , hanya tumbuh sebesar 0,38%, dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar dan biaya logistik. Industri Pengolahan mencatat pertumbuhan sebesar 0,97%.

Sementara Real Estat juga masih berjuang untuk pulih dari dampak pandemi, dengan pertumbuhan sebesar 1%, meskipun ada peningkatan permintaan properti.

Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia pada Triwulan II 2024 menunjukkan pertumbuhan yang moderat, didukung oleh beberapa sektor kunci yang terus berkembang. Meskipun ada beberapa sektor yang mengalami penurunan, prospek jangka panjang tetap optimis dengan harapan pemulihan yang berkelanjutan.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

 

(emb/emb)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation