Proyek Kebanggaan Jokowi Bisa Terancam Jika Trump Menang

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
26 July 2024 08:25
A worker uses the tapping process to separate nickel ore from other elements at a nickel processing plant in Sorowako, South Sulawesi Province, Indonesia March 1, 2012. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Donald Trump kembali maju sebagai calon Presiden Amerika Serikat (AS) dalam pemilihan umum presiden AS 2024. Sosok dan kebijakan Trump pun menjadi perhatian sebagian masyarakat dunia termasuk Indonesia, lantaran ia berencana untuk mencabut aturan wajib kendaraan listrik. Hal ini pun dapat berdampak pada Indonesia.

Trump secara resmi menerima nominasi dirinya sebagai calon presiden Partai Republik dalam konvensi partai yang digelar di Milwaukee pada Kamis (18/7/2024) malam waktu setempat.

Momen ini terjadi hanya beberapa hari setelah Trump berhasil selamat dari percobaan pembunuhan saat kampanye di Pennsylvania yang membuatnya luka-luka di bagian telinga kanannya.

Dalam salah satu pidatonya, Trump berjanji akan mengakhiri mandat kendaraan listrik pada hari pertama saat terpilih kembali menjadi Presiden Amerika Serikat

Trump mengatakan dia akan mencabut peraturan emisi kendaraan yang ketat yang mendorong peralihan ke mobil listrik guna menyelamatkan industri otomotif AS dari kehancuran total.

Trump juga mengatakan, jika terpilih pada November 2024, dia akan mengenakan tarif impor hingga 200% pada EV China yang dibuat di Meksiko, meskipun dia mengatakan akan mendukung investasi China di pabrik-pabrik di Amerika Serikat.

Dalam pidatonya di Milwaukee minggu lalu, Trump mengecam pendanaan federal untuk pengisi daya kendaraan listrik, berjanji untuk menurunkan biaya energi.

"Kita akan mengakhiri pemborosan uang pajak yang konyol dan luar biasa yang memicu krisis inflasi. Mereka telah menghabiskan triliunan dolar untuk hal-hal yang berkaitan dengan penipuan baru yang ramah lingkungan," seru Trump dikutip dari Reuters.

Penjualan Mobil Listrik di AS Melandai Tapi Masih Berpotensi Naik

Pada 2024, penjualan mobil listrik di AS diproyeksikan naik sebesar 20% dibandingkan tahun sebelumnya, yang berarti hampir setengah juta lebih banyak penjualan, dibandingkan dengan2023. Meskipun ada laporan tentang akhir 2023 yang sulit bagi mobil listrik di AS, pangsa penjualan diproyeksikan akan tetap kuat pada 2024. Sepanjang tahun, sekitar satu dari sembilan mobil yang terjual diperkirakan bertenaga listrik.

Data Kelley Blue Book menunjukkan penjualan kendaraan listrik (EV) di AS terus mengalami perlambatan. Pada kuartal I-2024, warga Amerika membeli 268.909 kendaraan listrik baru. Pangsa EV dari total penjualan kendaraan baru pada kuartal I-2024 mencapai 7,3%, menurun dari kuartal IV-2024

Meskipun penjualan EV tahunan (year on year/yoy) di pasar AS terus berkembang, laju pertumbuhannya melambat secara signifikan. Penjualan pada kuartal I-2024 meningkat 2,6% dibandingkan tahun lalu, tetapi turun 15,2% dibandingkan kuartal IV-2023. Kenaikan pada kuartal terakhir ini jauh di bawah dua tahun sebelumnya.

Sebagai catatan, pada kuartal I-2023 volume penjualan EV naik 46,4% (yoy) dan 15,5% dibandingkan kuartal sebelumnya. Sementara itu, pada kuartal I-022, penjualan EV meningkat 81,2% (yoy) dan 20,4% lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya.

Penjualan EV di ASFoto: https://www.coxautoinc.com/
Penjualan EV di AS

Diketahui sumber tenaga kendaraan listrik adalah baterai. Salah satu bahan yang umum digunakan dalam proses pembuatan baterai kendaraan listrik adalah nikel. Dengan kebijakan Trump yang cenderung anti dengan kendaraan listrik maka prospek industri EV bisa tertekan. Kondisi ini bisa berdampak terhadap Indonesia yang berperan besar dalam rantai kendaraan EV.

Tanpa nikel Indonesia, pasar kendaraan listrik AS akan terpuruk. Indonesia memiliki cadangan logam terbesar di dunia yang menjadi inti baterai kendaraan listrik. Pada tahun 2023, Indonesia mengekspor lebih dari setengah produk nikel dunia. Di tahun-tahun mendatang, pangsa ini diproyeksikan akan tumbuh.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2023 Indonesia mengekspor nikel seberat 1,26 juta ton, melonjak 62,33% dibanding 2022 (yoy).

Dalam periode sama, nilai ekspor nikel Indonesia naik 14,75% (yoy) menjadi US$6,8 miliar. Bila dibandingkan awal hilirisasi ata sekitar 2019, nikel ekspor nikel dan barang daripadanya bahkan terbang 757%.

Jika AS tidak mewajibkan kendaraan listrik kembali, maka hal ini akan berimbas pada pengurangan penjualan kendaraan listrik di negeri Paman Sam tersebut. Hal ini pun berdampak pada pengurangan nikel sebagai sumber daya untuk kendaraan listrik.

Kebijakan AS yang meningkatkan bea impor tinggi untuk produksi EV asal China juga bisa berdampak ke Indonesia mengingat hampir 90% ekspor nikel dijual ke China.

Hilirisasi Nikel Kebanggaan Jokowi

Melansir Reuters, Indonesia hanya memproduksi sekitar 600.000 metrik ton nikel dan sebagian besar diekspor dalam bentuk bijih mentah ke China untuk diolah menjadi baja tahan karat pada lima tahun yang lalu.

Pada 2023, Indonesia berhasil menambang 2,03 juta ton logam nikel, menyumbang lebih dari separuh produksi dunia. Kini, Indonesia mengekspor berbagai produk nikel, termasuk logam olahan dengan kemurnian yang dapat diterima untuk pengiriman LME.

Hilirisasi nikel merupakan salah satu program andalan dan ambisius Presiden Joko Widodo (Jokowi). Indonesia melarang ekspor bijih mentah sejak 2020 untuk mendorong perusahaan tambang memproses hasil tambangnya di dalam negeri. Sementara itu, bagi LME, ini adalah tambahan pasokan yang disambut baik setelah krisis yang terjadi pada 2022. Namun, bagi negara produsen nikel lain, tambahan nikel produksi Indonesia akan menjadi tantangan.


CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation