Bikin Silau: Ini Daftar Rekor Harga Emas Antam 2019-2024

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
18 July 2024 14:55
Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Selasa (16/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Selasa (16/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) lagi-lagi mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Harga emas Logam Mulia Antam pada Kamis (18/7/2024) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung tercatat Rp1.427.000, melesat Rp7.000 per gram.

Begitu juga dengan harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) berada di posisi Rp1.290.000 per gram, menguat Rp3.000.

Jika melihat track record lima tahun ke belakang harga rekor emas Logam Mulia Antam telah mencatatkan kenaikan sebesar 82% sejak tahun 2019 yang tersentuh pada 5 September 2019 di harga Rp784.000/gram.

Harga emas Antam sempat mengalami penurunan pada tahun 2021, namun berhasil kembali cetak rekor baru hingga 17 Juli 2024.

Harga emas Logam Mulia Antam diprediksi dapat terus menguat sejalan dengan kenaikan harga emas di pasar spot.

Pada perdagangan Rabu (17/7/2024) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,41% di level US$ 2.458,38 per troy ons. Pelemahan terjadi setelah harga emas menyentuh rekor baru tertinggi sepanjang masa di level US$2.483,6 pada perdagangan intraday. Pelemahan tersebut juga mematahkan penguatan emas selama dua hari beruntun.

Harga emas mencapai rekor tertinggi pada perdagangan Rabu, didorong meningkatnya optimisme terhadap pemangkasan suku bunga dari The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) pada bulan September dan melemahnya dolar yang mendorong permintaan.

Indeks dolar AS jatuh 0,50% di level 103,75 pada perdagangan Rabu (17/7/2024). Pelemahan tersebut merupakan angka terendah sejak 22 Maret 2024.

Begitu juga imbal hasil obliges AS 10 tahun yang melemah 0,50% di level 4,14% pada perdagangan Rabu (17/7/2024). Angka tersebut terendah sejak 11 Maret 2024.

"Ekspektasi bahwa kita semakin dekat dengan pemangkasan suku bunga The Fed dan kita telah melihat ini karena imbal hasil terus menurun secara perlahan sebagai antisipasi, bersama dengan melemahnya dolar, merupakan faktor pendukung utama di balik pergerakan emas ini," ujar David Meger, direktur investasi dan perdagangan alternatif di High Ridge Futures.

Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan waktu untuk pemangkasan suku bunga bank sentral AS "semakin dekat", tetapi ketidakpastian tentang arah ekonomi membuat tidak jelas kapan penurunan biaya pinjaman jangka pendek akan terjadi.

Data menunjukkan produksi di pabrik-pabrik AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Juni, berkontribusi pada peningkatan yang solid dalam output pada kuartal II 2024.

Sementara menurut CME FedWatch Tool, saat ini pasar melihat peluang 98% dari pemangkasan suku bunga AS pada bulan September.

Suku bunga yang lebih rendah menurunkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil dan membebani dolar, membuat emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.


CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation