
Diam-Diam Warga RI Doyan Main Golf, Ini Buktinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Olahraga golf kini makin mulai diminati oleh semua generasi di Indonesia. Bukan hanya generasi X dan milenial saja yang gemar dalam berolahraga golf, generasi Z atau gen Z kini juga mulai menggemari olahraga memukul bola dengan stik tersebut.
Semakin meningkatnya antusiasme masyarakat Asia, termasuk Indonesia, Indonesia dengan olah raga golf tercermin dari banyaknya lapangan golf yang akan dibuka.
Topgolf akan hadir di Cilandak, Jakarta Selatan pada tahun ini. Perusahaan tersebut adalah waralaba kompleks sports entertainment terkemuka dengan lebih dari 90 venue di dunia.
PT MNC Land Tbk (KPIG) milik Hary Tanoesoedibjo juga aka membuka Trump International Golf Club-Lido pada tahun ini.
Antusiasme juga dihadirkan emiten golf club di Bali dan Bogor milik Tommy Soeharto, PT Intra Golflink Resort Tbk (GOLF) yang bakal segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Salah satu alasan di balik popularitas permainan ini di Asia adalah bahwa konsumen Asia beralih ke kegiatan rekreasi seiring dengan meningkatnya kekayaan mereka. Di China sendiri, jumlah lapangan golf telah meningkat tiga kali lipat dalam waktu kurang dari satu decade, kebalikan dari tren di Jepang.
Di Singapura, inisiatif golf junior bersubsidi baru berencana untuk mengubah golf menjadi 'olahraga untuk semua.'
Dilihat dari outlook industry golf, terjadi peningkatan pemain golf sejak masa Covid-19 pada 2020 untuk meminimalkan sentuhan fisik dan aktivitas di keramaian.
Berdasarkan data laporan partisipasi Global Golf oleh R&A Grup tahun 2022, pertumbuhan pemain golf meningkat 15% dari tahun 2020 hingga tahun 2022. Dan melesat 36% dari tahun 2016 ke tahun 2022.
Angka-angka ini menggarisbawahi ketahanan dan daya tarik golf sebagai prospek bisnis dalam industri olahraga.
Dari jumlah lapangan golf, Indonesia memiliki 170 lapangan golf pada tahun 2022, tertinggal dari negara-negara tetangga termasuk Malaysia (244), Thailand (319), dan India (296), meskipun PDB per kapita lebih rendah).
Populasi Indonesia yang signifikan dan peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapita menyoroti potensi pertumbuhan dan pengembangan lebih lanjut dalam industri golfnya agar selaras dengan tren regionalnya.
Wisata golf di Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Hal ini menunjukkan pasar yang luas dan belum dimanfaatkan di Indonesia untuk wisata golf, yang menghadirkan peluang signifikan untuk pertumbuhan dan pengembangan dalam industri ini.
Dengan upaya pemasaran yang strategis dan investasi dalam infrastruktur golf, Indonesia berpotensi untuk menarik pangsa pasar wisata golf yang lebih besar, yang berkontribusi pada pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
CNBC Indonesia Research
(saw/saw)