
Pasar Yakin Fed Segera Pangkas Suku Bunga, Harga Batu Bara Naik 1,5%

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara global menguat 1% lebih setelah data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan mendorong harapan penurunan suku bunga pada awal September.
Harga batu bara dunia pada Kamis (4/7/2024) tercatat US$137,9 per ton, melonjak 1,5% dibandingkan harga penutupan hari sebelumnya.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga terkait kondisi ekonomi. Jika suku bunga yang tinggi dipangkas, ekonomi bisa kembali terakselerasi.
Sehingga permintaan akan energi pun meningkat, termasuk batu bara. Meskipun dalam jangka panjang batu bara akan tergeser oleh energi terbarukan, namun dalam jangka pendek tetap jadi sumber energi utama.
Menurut data perangkat Fedwatch, pemangkasan pertama terjadi pada pertemuan September sebesar 25 basis poin menjadi 5,00% - 5,25%. Peluangnya sebesar 59,9%. Kemudian pada pertemuan Desember akan terjadi pemangkasan suku bunga sekali lagi sebesar 25 basis poin ke 4,75% - 5,00%.
Harapan pemangkasan suku bunga The Fed tahun ini setelah laporan aktivitas jasa AS yang lemah dan ketenagakerjaan ADP menggambarkan perlambatan ekonomi AS.
Meskipun demikian, The Fed masih memerlukan lebih banyak data sebelum memangkas suku bunga untuk memastikan bahwa inflasi yang lebih lemah baru-baru ini memberikan gambaran sebenarnya tentang apa yang terjadi pada tekanan harga, kata Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
"Kami hanya ingin memahami bahwa tingkat yang kami lihat adalah gambaran sebenarnya tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan inflasi," kata Powell pada konferensi kebijakan moneter di Portugal yang disponsori oleh Bank Sentral Eropa.
"Kami ingin lebih percaya diri, dan sejujurnya karena perekonomian AS kuat... kami mempunyai kemampuan untuk mengambil waktu kami."
CNBC INDONESIA RESEARCH
(ras/ras)