Harga Emas Makin Sulit Diprediksi: Jatuh Terus Bangkit dan Ambruk Lagi

Revo M, CNBC Indonesia
25 June 2024 06:46
Emas
Foto: Pexels

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia turun tipis pada hari ini, Selasa (25/6/2024) setelah menguat kemarin. Harga emas diperkirakan akan volatile pada pekan ini karena banyaknya data yang ditunggu investor.

Melansir data Refinitiv, pada perdagangan kemarin, Senin (24/6/2024) harga emas berakhir di menguat 0,54% ke angka US$2.332,9 per troy ons. Penguatan ini menjadi kabar baik bagi emas yang pada Jumat pekan lalu ambruk 1,66%.
Dalam sepekan terakhir, harga emas sangat sulit diprediksi dan bergerak sangat volatile. Pada Kamis (21/6/2024), harga emas terbang 1,38% tetapi kemudian ambruk 1,66% pada Jumat dan menguat 0,54% kemarin.

Sementara hari ini pukul 06.39 WIB, harga emas sedikit mengalami depresiasi sebesar 0,08% ke angka US$2.331,11 per troy ons.

Dikutip dari Kitco, investor saat ini sedang bersiap menghadapi minggu terakhir yang sibuk di bulan ini, dengan beberapa laporan ekonomi penting yang akan segera hadir.

Sebagai contoh, laporan kepercayaan konsumen Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis malam hari ini Selasa(25/6/2024) diperkirakan menunjukkan sedikit penurunan menjadi 100, turun dua poin dari bulan sebelumnya.

Kemudian pada Kamis (27/6/2024), terdapat beberapa data ekonomi yang patut diperhatikan investor.

Departemen Perdagangan akan merilis revisi ketiga dan terakhir terhadap PDB kuartal pertama, yang diproyeksikan tetap stabil di 1,3%. Selain itu, pembacaan awal neraca perdagangan barang dan persediaan grosir bulan Mei akan dipublikasikan. Analis memperkirakan penurunan 0,1% pada pesanan barang tahan lama.

Lebih lanjut, laporan yang paling diantisipasi adalah data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) bulan Mei dari Departemen Perdagangan.

Menurut jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom, PCE diperkirakan akan tetap tidak berubah dari bulan ke bulan dan menunjukkan penurunan 10 basis poin menjadi 2,6% secara tahunan.

Investor akan memantau dengan cermat ukuran inflasi pilihan bank sentral AS (The Fed), yaitu inflasi PCE inti, yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang berfluktuasi. Perkiraan menunjukkan angka bulanan dan tahunan masing-masing sebesar 0,1% dan 2,6%, keduanya lebih rendah dari angka bulan April.

Tidak sampai di situ, beberapa pejabat The Fed juga dijadwalkan untuk berbicara sepanjang minggu ini. Mary Daly, presiden dan CEO Federal Reserve San Francisco, berpidato di San Francisco Commonwealth Club, menekankan perlunya suku bunga yang lebih tinggi untuk mengekang permintaan dan inflasi. Pernyataannya akan diikuti dengan pidato Gubernur Fed Lisa Cook dan Michelle Bowman pada akhir minggu ini.

Data ekonomi minggu ini dan komentar The Fed akan sangat penting dalam membentuk sentimen pasar dan berpotensi mendorong harga emas dalam waktu dekat.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation