Awas Kaget! Ini Ramalan BCA Soal Harga Minyak - Emas: Siapa Juara?

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
14 June 2024 20:10
Emas
Foto: Pixabay

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Central Asia (BCA) telah merilis proyeksi terbaru mengenai harga komoditas utama untuk tahun 2024. Berdasarkan laporan "Global Macro Panorama, Part 3 - USA, Trampled under Thucydides" yang diterbitkan oleh tim riset ekonomi BCA, terdapat beberapa tren penting yang perlu diperhatikan oleh para pelaku pasar dan investor.

Faktor-faktor global seperti ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok serta dinamika inflasi global akan mempengaruhi harga komoditas di tahun mendatang. BCA memprediksi bahwa harga beberapa komoditas utama akan mengalami fluktuasi yang cukup signifikan.

Berikut adalah tabel proyeksi harga komoditas untuk tahun 2024 menurut Riset Ekonomi dan Industri  (REI) BCA:

Minyak Mentah (Brent)

Harga minyak mentah Brent diproyeksikan berada di kisaran US$ 80 - 90 per barel, dengan rata-rata kuartal kedua 2024 sebesar US$ 85,1 per barel.

REI memprediksi peningkatan harga minyak mentah dibandingkan tahun 2023, meskipun terbatas oleh tingkat persediaan global yang tinggi (di luar Cadangan Minyak Strategis (SPR) Amerika Serikat) dan keterbatasan peningkatan produksi AS untuk mengimbangi pemotongan produksi oleh OPEC+. Selain adanya eskalasi geopolitik seperti serangan misil Israel-Iran, harga minyak diperkirakan akan bergerak mendatar dengan sedikit kenaikan bertahap.

Batubara 

Harga batubara diperkirakan berada di kisaran US$ 85 - 105 per  ton, dengan rata-rata kuartal II-2024 sebesar US$ 112,0 per  ton. Pada awalnya, skeptisisme REI terhadap batubara didasarkan pada tingginya tingkat persediaan dan produksi domestik Tiongkok. Meskipun persediaan tetap tinggi, kecelakaan tambang yang menyebabkan penutupan sementara telah mengubah situasi. Hal ini kemungkinan akan mendorong harga batubara naik secara perlahan.

Minyak Kelapa Sawit

Harga minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) diperkirakan berada di kisaran US$ 760 - 920 per ton, dengan rata-rata kuartal kedua 2024 sebesar US$ 856,3 per ton.

Optimisme REI terhadap harga CPO didukung oleh fenomena El Niño dan implementasi penuh program B35 (campuran biodiesel 35% wajib) di Indonesia yang dapat mengurangi ekspor. Meskipun harga tinggi saat Idul Fitri hanya bersifat sementara, pasar tetap ketat.

Tembaga dan Nikel (LME)

Harga tembaga diperkirakan berada di kisaran US$ 8.300 - 8.900 per ton, dengan rata-rata kuartal kedua 2024 sebesar US$ 9.832 per ton.

Harga nikel diperkirakan berada di kisaran US$ 15.700 - 18.000 per ton, dengan rata-rata kuartal kedua 2024 sebesar US$ 18.892 per ton. Kedua logam industri ini mengejutkan dengan kenaikan harga yang lebih tinggi dari perkiraan, sebagian besar didorong oleh permintaan yang kuat dari Tiongkok. Meskipun persediaan di Tiongkok tetap tinggi, permintaan yang berkelanjutan dari industri membuat harga tetap tinggi.

Emas

Harga emas diperkirakan berada di kisaran US$ 2.000 - 2.380 per troy ons, dengan rata-rata kuartal kedua 2024 sebesar US$ 2.343 per troy ons. Prediksi bullish REI terhadap emas terbukti benar, didukung oleh pembelian besar-besaran dari Tiongkok baik oleh bank sentral maupun ritel.

Namun, potensi kenaikan lebih lanjut mungkin terbatas karena rasio emas terhadap minyak sekarang mendekati 30 (persentil ke-93 sejak kejutan Nixon). Kenaikan harga emas selanjutnya kemungkinan bergantung pada penurunan ekonomi global yang lebih parah atau eskalasi geopolitik lebih lanjut.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

 

(mza/mza)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation