Mayday! Mayday! Harga Batu Bara Longsor 5 Hari Beruntun, Jeblok 5%

mae, CNBC Indonesia
15 May 2024 07:20
Labourers load coal on trucks at Bari Brahamina in Jammu May 20, 2010. REUTERS/Mukesh Gupta/Files
Foto: REUTERS/Mukesh Gupta/Files

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara anjlok lima hari beruntun karena permintaan yang terus melandai, terutama Eropa. Merujuk Refinitiv, pada perdagangan Selasa (14/5/2024) harga batu bara ditutup diposisi US$ 138,65 per ton. Harganya anjlok 1,03%.

Pelemahan ini memperpanjang tren negatif harga pasir hitam. Batu bara sudah ambruk lima hari beruntun dengan pelemahan mencapai 5,42%.

Harga batu bara jeblok karena melemahnya permintaan, terutama dari Eropa. Dilansir dari Montel News, inventori batu bara di empat terminal Eropa yakni Amsterdam, Rotterdam dan Antwerp (ARA) hanya tercatat 5,04 juta ton pada pekan lalu. Posisi tersebut adalah yang terendah sejak Mei 2022 atau dalam dua tahun terakhir.

Impor dari Pelabuhan ARA juga turun terus dan diperkirakan hanya mencapai 2,3 juta ton pada Mei 2024, turun 1,4 juta ton dibandingkan Mei 2023 dan hanya naik tipis bila dibandingkan April 2204 yakni 2,1 juta ton.
Melandainya impor Eropa disebabkan oleh melemahnya permintaan bahan bakar fosil seiring memadainya bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Kendati permintaan dari Eropa melemah, impor dari China dan India diperkirakan masih meningkat. Permintaan dari China diproyeksi naik karena naiknya permintaan menjelang liburan. Sementara itu, impor dari India diperkirakan naik karena mereka tengah mempersiapkan lonjakan permintaan listrik di musim panas.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae/mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation