
Deretan Kebrutalan Israel: 1 dari 63 Warga Palestina di Gaza Tewas

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Israel-Hamas sudah berlangsung selama tujuh bulan. Selama periode tersebut, warga di Gaza, Palestina, mengalami penderitaan sangat mendalam.
Perang Israel-Hamas meletus sejak 7 Oktober 2023. Setelah perang meletus, Gaza di tepi Barat menjadi medan pertempuran. Wilayah tersebut juga terus dihujani serangan, termasuk Rafah.
Terbaru, tentara Israel dilaporkan tetap membombardir wilayah Rafah, Gaza Selatan pada Kamis (9/5/2024). Bombardir itu sekaligus bentuk pengabaian Israel atas peringatan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden soal tidak akan mendukung Israel dalam hal memberikan senjata ofensif.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan, perundingan tidak langsung berakhir di Kairo. Sehingga, Israel tetap melanjutkan operasinya di Rafah dan bagian lain dari Jalur Gaza seperti yang telah direncanakan.
Mengutip laman Reuters, Israel telah menyampaikan kepada para mediator atas keberatannya mengenai proposal Hamas untuk kesepakatan pembebasan sandera.
"Jika perlu, kami akan bertempur dengan kuku-kuku kami," kata Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan video, dikutip dari Reuters, Jumat (10/5/2024).
Serangan ke Rafah kemarin dan sebelumnya menyebabkan lebih dari 100.000 warga Palestina mengungsi meninggalkan kota tersebut. Ribuan pengungsi Palestina tersebut kini menghadapi ancaman krisis air bersih dan pasokan makanan.
Data dari United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dan Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mencatat perang Israel vs Hamas sejak 7 Oktober 2023 telah menimbulkan kerusakan hingga ribuan korban jiwa. Korban terbesar adalah dari pihak Palestina.
Jumlah warga Palestina yang tewas akibat perang sudah menembus 34.844 jiwa. Artinya 1 dari 63 warga Palestina di Gaza tewas. Sebagai catatan, jumlah warga Palestina di Gaza mencapai 21,7 juta.
Jumlah korban tewas juga mencapai 180 jiwa per hari. Yang mengenaskan 13.800 korban adalah anak-anak yang tak berdosa.
Jumlah korban dari pihak Israel 1.139 jiwa.
Nasib pilu warga Palestina juga tercermin dari susahnya mereka mendapatkan layanan kesehatan hingga banyaknya anak-anak yang terancam mengalami disabilitas.