Lulusan SMK Paling Banyak Nganggur, Pemerintah Kudu Piye?

Revo M, CNBC Indonesia
08 May 2024 15:45
Lah! Ekonomi Naik, Orang Nganggur RI Tambah Banyak
Foto: Infografis/Lah! Ekonomi Naik, Orang Nganggur RI Tambah Banyak/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah pengangguran di Indonesia mengalami penurunan pada Februari 2024 menjadi 7,2 juta orang. Sementara tingkat pengangguran kali ini sebesar 4,82% atau terendah sejak 1997.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah Penduduk Usia Kerja (PUK) per Februari 2024 sebanyak 214 juta orang atau naik 2,41 juta orang dari Februari 2023. Dari situ, jumlah angkatan kerja 149,38 juta atau naik 2,76 juta dan bukan angkatan kerja 64,64 juta atau turun 350 ribu orang.

Dari jumlah angkatan kerja itu, BPS mencatat total orang yang bekerja sebanyak 142,18 juta orang atau naik 3,55 juta orang dari Februari 2023. Sedangkan pengangguran turun 790 ribu orang, menjadi 7,2 juta orang pada Februari 2024.

"Dari angkatan kerja, tidak semua terserap di pasar tenaga kerja, sehingga terdapat pengangguran 7,20 juta orang," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (6/5/2/2024).

"Tapi dibandingkan tahun lalu pada Februari 2024 jumlah pengangguran berkurang 0,79 juta orang atau turun sebesar 9,89%," tegasnya.

Dalam catatan BPS, yang disebut pekerja penuh waktu adalah mereka yang bekerja di atas jam kerja normal. 

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang merupakan indikator untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja menunjukkan cenderung yang cukup signifikan dari 5,45% pada Februari 2023 menjadi 4,82% pada Februari 2024 atau turun 0,63 poin persentase.

Lebih lanjut, menurut jenis kelamin, TPT laki-laki menurun cukup signifikan dari 5,83% pada Februari 2023 menjadi 4,96% pada Februari 2024. Angka ini jauh lebih baik dibandingkan TPT perempuan yang hanya turun 0,26 poin persentase dalam periode yang sama.

TPT menurut kelompok umur juga menunjukkan bahwa semakin sedikit laju pengangguran khususnya pada usia produktif (25-59 tahun) dari 3,95% pada Februari 2023 menjadi 3,08% pada Februari 2024.

Apabila dilihat berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh angkatan kerja, jumlah pengangguran terbanyak datang dari Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Cukup mengenaskan mengingat justru angkatan kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi.

TPT tamatan SMK masih merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 8,62% dan di posisi kedua yakni TPT tamatan SMA sebesar 6,73%. Sementara itu, TPT yang paling rendah adalah pendidikan SD ke bawah, yaitu sebesar 2,38%.

Salah satu faktor utama banyaknya lulusan SMK yang menganggur karena masih adanya ketidakselarasan antara kompetensi lulusan SMK dengan kebutuhan industri/dunia kerja.

Oleh karena itu, perlu adanya pembaharuan kurikulum maupun kompetensi agar dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation