
Mata Uang Yen Murah, Kunjungan Turis RI ke Jepang Membludak

Jakarta, CNBC Indonesia -Melemahnya nilai tukar yen menjadi daya tarik wisatawan asing berkunjung ke Jepang, termasuk dari Indonesia. Kunjungan turis Indonesia ke Jepang bahkan sudah melewati pra-pandemi Covid-19.
Dilansir dari Refinitiv, yen ditutup di posisi JPY 156,88 per US$1 pada Jumat (30/4/2024). Yen sempat menyentuh titik terlemahnya pada Rabu (27/3/2024) yakni di angka JPY 151,31. Posisi tersebut merupakan level terendah sejak 1990.
Di satu sisi, melemahnya yen bisa berdampak negatif ke ekonomi Jepang dalam bentuk mahalnya barang impor serta imbal hasil obligasi.
Namun, di sisi lain, pelemahan yen membuat Jepang menjadi semakin menarik dikunjungi, termasuk bagi warga Indonesia.
Dengan melemahnya yen maka konversi ke rupiah semakin menguntungkan masyarakat Indonesia. Merujuk data Refinitiv, JPY 1 kini setara dengan Rp 103,63. Bandingkan dengan setahun lalu di mana JPY 1 setara dengan Rp 108,21.
Sebagai contoh, harga makanan Jepang Onigiri yang dulu dibanderol dengan JPY 200 kini setara dengan Rp 20.726 sementara pada akhir April 2023 setara dengan Rp 21.642.
Data Japan Tourism Statistics menunjukkan kunjungan wisman ke Jepang pada 2023 menembus 25,06 juta pada 2023 atau melesat 554% dibandingkan 2022.
Kunjungan wisman masih mengalir deras pada tahun ini. Sebanyak 5.476.100 turis sudah mengunjungi Jepang pada Januari-Februari 2024. Jumlah tersebut melesat 84,2% dibandingkan 2022.
Wisman dari Indonesia masuk dalam 10 besar dengan jumlah 79.500 pada Januari-Februari 2024 atau naik 10,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kunjungan turis Indonesia ke Jepang pada 2023 bahkan menembus 429.382 atau naik 4% bila dibandingkan pada pra-pandemi 2019 (412.779).
Kenaikan kunjungan turis Indonesia ke Jepang terbilang luar bisa mengingat pada tahun yang sama ada penurunan kunjungan ke Singapura yang merupakan destinasi favorit warga Indonesia.
Berdasarkan data singstat.gov.sg, jumlah kunjungan turis Indonesia ke Singapura pada 2023 mencapai 2300926. Jumlah tersebut anjlok 26% dibandingkan era pra pandemi 2019 (3110626).
Jumlah tersebut bisa melonjak setahun ke depan dengan semakin murahnya yen. Terlebih, Jepang merupakan salah satu negara yang memberi kebijakan bebas visa bagi pelancong Indonesia yang memiliki e-paspor. Bebas kunjungan adalah maksimal 15 hari.
Bank Indonesia juga akan segera melakukan uji coba sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) bisa dilakukan di Jepang. Fasilitas ini memungkinkan warga Indonesia bisa berbelanja di Jepang tanpa harus menukar uang.
Berdasarkan data Japan Tourism Statistic, rata-rata warga RI mayoritas menghabiskan 7-13 hari di Jepang. Kota favorit yang dikunjungi adalah Tokyo, Osaka, Chiba Prefecture, Kyoto, dan Yamanashi Prefecture.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
