Data Penting Ini Jadi Penggerak Roda IHSG & Rupiah Pekan Depan

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
28 April 2024 20:40
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, (1/4/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia bergerak secara bervariasi pada perdagangan sepekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak anjlok sepekan 0,72% hingga penutupan perdagangan Jumat (26/4/2024) dengan ditutup di level 7.036,07.

Sementara pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) justru bergerak menguat 0,28% dalam sepekan hingga penutupan perdagangan Jumat (26/4/2024) dengan ditutup di level Rp16.205/US$1.

Menguatnya rupiah dalam sepekan ini, salah satunya didorong dari keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25% pada April 2024. Adapun, suku bunga deposit facility naik ke posisi 5,50% dan lending facility sebesar 7%.

Selain keputusan BI dalam menaikkan suku bunga, terdapat beberapa sentimen dan kabar penting baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk menghiasi pergerakan pasar keuangan RI pada pekan depan yang hanya berjalan selama empat hari saja. Lantaran pada tanggal 1 Mei 2024 pasar keuangan RI akan libur karena Hari Buruh.

Indonesia

Dari dalam negeri, pada hari Kamis (2/5/2024) Indonesia akan merilis tiga data penting. Pertama datang dari Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Nikkei Indonesia periode April 2024. Diketahui, PMI Manufaktur Nikkei Indonesia pada periode Maret 2024 terdapat peningkatan menjadi 54,2 dibandingkan periode bulan sebelumnya 52,7.

Kedua, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) atau data inflasi Indonesia periode April 2024. Sebelumnya, Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi IHK Maret 2024 tercatat sebesar 0,52% (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 3,05% (yoy).

Inflasi yang terjaga merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. Ke depannya, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024.

Amerika Serikat (AS)

federal reserveFoto: Reuters
Federal Reserve

Dari negeri paman Sam, terdapat sejumlah data ekonomi yang akan rilis pada pekan ini.

Pada Rabu (1/5/2024) terdapat rilis data Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur ISM AS periode April 2024. Sebelumnya, PMI Manufaktur ISM di Amerika Serikat (AS) meningkat menjadi 50,3 pada bulan Maret 2024, naik dari 47,8 pada bulan Februari dan mengalahkan ekspektasi pasar sebesar 48,4. Hal ini menandai ekspansi pertama di sektor manufaktur setelah kontraksi selama 16 bulan. Terdapat tren positif dalam permintaan, dengan indikator-indikator seperti Indeks pesanan baru (51,4 vs 49,2 pada bulan sebelumnya) dan Indeks pesanan ekspor baru (51,6, sama dengan bulan Februari) yang menunjukkan peningkatan.

Masih di hari yang sama, terdapat Lowongan Kerja JOLTs AS periode Maret 2024, yang dapat menjadi acuan para pelaku pasar untuk melihat kebijakan The Federal Reverse (The Fed) dalam memutuskan kebijakan suku bunga.

Sebelumnya, jumlah lowongan pekerjaan naik 8.000 dari bulan sebelumnya menjadi 8,756 juta pada Februari 2024, di atas ekspektasi pasar sebesar 8,75 juta. Selama bulan tersebut, lowongan pekerjaan meningkat di bidang keuangan dan asuransi (+126.000); pemerintah negara bagian dan lokal, tidak termasuk pendidikan (+91,000); dan seni, hiburan, dan rekreasi (+51.000). Di sisi lain, lowongan pekerjaan menurun di bidang informasi (-85.000) dan di pemerintahan federal (-21.000). Mengenai distribusi regional, lowongan pekerjaan menurun di wilayah Timur Laut (-2.000), wilayah Selatan (-62.000), dan wilayah Barat Tengah (-9.000), namun meningkat di wilayah Barat (+81.000).

Adapun di hari yang sama, The Federal Reverse (The Fed) akan mengumumkan kebijakan suku bunganya.

Pasar memperkirakan suku bunga akan dipertahankan stabil pada keputusan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada tanggal 1 Mei 2024. Data inflasi pada awal tahun 2024 telah memicu kekhawatiran bahwa transisi ke tingkat inflasi tahunan sebesar 2% mungkin memerlukan waktu lebih lama dari perkiraan sebelumnya.

Pasar akan mengamati petunjuk kapan penurunan suku bunga mungkin terjadi. Saat ini, pasar pendapatan tetap menyiratkan bahwa penurunan suku bunga dapat dimulai pada salah satu pertemuan FOMC pada bulan Juli atau September. Oleh karena itu, suku bunga juga kemungkinan tidak akan bergerak pada pertemuan The Fed bulan Juni. Artinya, penurunan suku bunga pertama akan dilakukan setidaknya satu tahun setelah kenaikan suku bunga terakhir FOMC pada Juli 2023.

Kemudian pada esok harinya Kamis (2/5/2024), terdapat Klaim Pengangguran Awal AS. Sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada hari Kamis (25/4/2024) bahwa klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir 20 April turun 5.000 menjadi 207.000 dari 212.000 pada minggu sebelumnya. Hal tersebut menjadi yang paling sedikit sejak pertengahan Februari.

Klaim pengangguran mingguan dianggap sebagai proksi jumlah PHK di AS pada minggu tertentu dan merupakan tanda arah pasar kerja. Angka-angka tersebut tetap berada pada tingkat yang rendah sejak pandemi menghapuskan jutaan pekerjaan pada musim semi tahun 2020.

Kemudian pada akhir pekan Jumat (3/5/2024), terdapat rilis data Nonfarm Payrolls AS periode April 2024.

Diketahui, nonfarm payrolls meningkat 303.000 pada bulan Maret 2024, jauh di atas perkiraan Dow Jones yang memperkirakan kenaikan sebesar 200.000 dan lebih tinggi dari kenaikan yang direvisi turun sebesar 270.000 pada bulan Februari, berdasarkan laporan Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja.

Masih pada hari yang sama juga akan rilis data tingkat pengangguran AS periode April 2024.

Diketahui, pada bulan Maret 2024 tingkat pengangguran turun tipis menjadi 3,8%, seperti yang diperkirakan, meskipun tingkat partisipasi angkatan kerja naik lebih tinggi menjadi 62,7%, naik 0,2 poin persentase dari bulan Februari. Angka yang lebih luas yang mencakup pekerja yang putus asa dan mereka yang memegang posisi paruh waktu karena alasan ekonomi tetap stabil di angka 7,3%.

China

Dari negeri tirai bambu juga akan terdapat beberapa data ekonomi. Pada Senin (29/4/2024) terdapat rilis Indeks Manajer Pembelian Komposit (PMI) China, Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur China dan Indeks Manajer Pembelian (PMI) Non-Manufaktur China periode April 2024.

Diketahui, aktivitas manufaktur China meningkat untuk pertama kalinya dalam enam bulan pada bulan Maret, dengan indeks manajer pembelian resmi berada pada angka 50,8, naik dari 49,1 pada bulan sebelumnya/

PMI non-manufaktur naik menjadi 53 dari 51,4 pada bulan sebelumnya, sedangkan PMI gabungan resmi mencapai 52,7.


CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation