Harga Nikel Capai Rp300 Juta/Ton Karena China, 7 Emiten Ini Siap Pesta

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
22 April 2024 08:25
A worker uses the tapping process to separate nickel ore from other elements at a nickel processing plant in Sorowako, South Sulawesi Province, Indonesia March 1, 2012. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas nikel mencapai level tertinggi dalam tujuh bulan pada perdagangan Jumat (19/4/2024), didorong oleh pembicaraan pasar mengenai rencana China untuk membeli logam tersebut untuk persediaan negara dan kekhawatiran tentang berkurangnya pasokan dari eksportir utama Indonesia.

Pada perdagangan Jumat (19/4/2024) harga nikel ditutup di level US$19.326 per metrik ton atau sekitar Rp 314,05 juta (US$1= Rp 16.250) . Logam tersebut, yang digunakan dalam baja tahan karat dan baterai kendaraan listrik, sebelumnya mencapai US$19.440 (Rp 315,9 juta), tertinggi sejak September 2023.

nikelFoto: stockbit

Harga nikel terdorong oleh pembicaraan pasar bahwa penimbun China, Badan Pangan dan Cadangan Strategis Nasional, berencana membeli nikel pig iron (NPI), bahan baku utama untuk baja tahan karat, menurut sumber industri.

Salah satu sumber industri nikel mengatakan dia mendengar bahwa penimbun China sedang mencari 200.000 ton NPI. Sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan tidak diketahui berapa jumlah yang akan dibayar China atau perusahaan mana yang akan menyediakan nikel tersebut.

Namun, dua sumber industri lainnya mengatakan jumlah tersebut jauh lebih rendah dan menyebutkan jumlah yang dicari China sebesar 20.000 ton NPI. NPI rata-rata mengandung sekitar 10% nikel.

Badan Pangan dan Cadangan Strategis Nasional tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Sementara itu, Indonesia, produsen nikel terbesar di dunia dan pemasok utama ke China, masih mengkaji permohonan persetujuan kuota penambangan dan belum menerbitkan izin secara penuh.

"Pasokan bijih di Indonesia sangat terbatas. Hal ini sekali lagi membatasi produksi," kata sumber yang tak bisa disebutkan, kepada Reuters.

Secara mingguan, harga nikel tercatat kenaikan sebesar 8%, kenaikan mingguan terbesar dalam sepuluh bulan. Kenaikan tersebut didorong oleh sentimen positif terhadap logam dasar MET/L dan kekhawatiran pasokan setelah keputusan Washington dan London yang melarang LME dan CME menerima logam baru nikel, aluminium, dan tembaga buatan Rusia.

Kenaikan harga nikel dapat mendorong sentimen positif bagi saham-saham komoditas nikel yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berikut saham-saham nikel yang berada di pasar saham Indonesia.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation