5 Bank RI Ini Dicaplok Asing, Next BRIS Siap Dibeli Abu Dhabi Islamic?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
19 April 2024 13:40
Bank Syariah Indonesia
Foto: Dok Bank Syariah Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank syariah Abu Dhabi, yakni Abu Dhabi Islamic Bank (ADIB) dikabarkan bakal mengakuisisi 15% saham PT Bank Syariah Indonesia TbkĀ atau BRIS.

Melansir dari Reuters pada Rabu (17/4/2024) sumber yang enggan disebutkan namanya menjelaskan bahwa keduanya tengah berdiskusi atas pembelian saham minoritas dengan nilai sekitar US$1,1 miliar atau setara dengan Rp17,88 triliun (asumsi kurs Rp16.247 per dolar AS).

Akan tetapi, sumber tersebut menegaskan bahwa diskusi ini masih dalam tahap awal dan belum ada jaminan kesepakatan. Ketika dikonfirmasi, ADIB dan BRI kompak menolak untuk memberikan komentar.

Kendati untuk BRIS masih berupa rumor, tetapi sebenarnya praktik bank asing mengakuisisi bank di RI sudah banyak dilakukan. Bahkan, ada yang porsinya dominan dan menjadi pengendali perusahaan.

Lantas ada bank apa saja yang memiliki porsi asing cukup besar di Indonesia?

1. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)

Pertama, ada PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) yang diakuisisi perusahaan financial asal Jepang, Sumitomo Mitsui Financial Group Inc masuk (SMFG) sejak 2013 silam.

Kepemilikannya bertambah dalam beberapa tahap hingga akhirnya SMFG menjadi pengendali dengan porsi saham mencapai 91,04%.

2. Bank J Trust (BCIC)

Akhir tahun 2014, secara resmi PT Bank Mutiara Tbk diserahkan 99% kepemilikan sahamnya dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ke perusahaan keuangan asal Jepang, J Trust Co. Ltd.

Jumlah saham Bank Mutiara yang dialihkan LPS ke J Trust pada waktu itu senilai Rp 4,41 triliun atau setara dengan Price to Book Value (PBV) sekitar 3,5 kali. Setelah itu, PT Bank Mutiara Tbk resmi mengubah entitas usaha menjadi PT Bank J Trust Indonesia Tbk.

3. Bank KB Bukopin (BBKP)

Berikutnya ada bank asal Korea Selatan, Kookmin Bank (KB) yang secara resmi sudah menjadi pemegang saham pengendali di Bank Bukopin sejak 30 Juli 2020 dengan kepemilikan total saham sebesar 67%.

Setahun setelahnya Bank Bukopin resmi berganti nama menjadi PT Bank KB Bukopin Tbk.

Sebagai informasi, sebelum Kookmin Bank menjadi pemegang saham pengendali, tercatat mayoritas saham Bank Bukopin digenggam oleh publik sebesar 45,69%. Lalu, PT Bosowa Corporindo sebesar 23,39% dan negara sebesar 8,91%

4. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk juga diakuisisi asing, yakni MUFG Bank, Ltd dengan kepemilikan mayoritas mencapai 92,47%, sementara sisanya dimiliki oleh publik sebesar 7,53%.

Proses akuisisi MUFG ke Bank Danamon hingga mencapai kepemilikan sebanyak itu memerlukan waktu cukup panjang. Sejak 2017, MUFG mulai mengakuisisi dengan porsi 19%. Pada 2018 MUFG menyelesaikan pembelian saham hingga 40%, kemudian paa 2019 mencapai 70%.

Lalu pada September 2019, MUFG menyelesaikan akumulasi kepemilikannya terhadap Bank Danamon mencapai lebih dari 90%.

Sebagai informasi, sebelum menjadi Bank Danamon, bank ini berdiri pada 16 Juli 1956 dengan nama Bank Kopra Indonesia. Pada 21 Agustus 1958, Bank Kopra Indonesia berganti nama menjadi Bank Persatuan Nasional. Lalu pada 13 Agustus 1976, pengusaha asal Lampung, Usman Admadjaja, mengakuisisi 100% saham Bank Persatuan Nasional dan mengubah namanya menjadi Bank Danamon Indonesia.

5. Bank Seabank Indonesia

PT Bank Seabank Indonesia (Seabank) juga dulunya merupakan bank lokal yang kemudian diakuisisi oleh asing.

Sebelumnya, bernama PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (Bank BKE) kemudian resmi mengganti nama jadi PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) setelah diakuisisi Sea Group, induk perusahaan Shopee.

Sea Group mengambil alih saham Bank BKE pada awal 2020 dari perusahaan milik pengusaha nasional, Setiawan Ichlas yakni Danadipa. Situs Bank BKE mencatat, pemegang saham Bank BKE yakni PT Danadipa Artha Indonesia 94,95% dan PT Koin Investama Nusantara 5,05%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation