Diserbu Pembeli Penjualan Emas Pegadaian Tembus 2,3 Ton!

mae, CNBC Indonesia
18 April 2024 07:30
Ilustrasi Emas Pegadaian. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Emas Pegadaian. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia terus mencetak rekor demi rekor. Pencapaian luar biasa ini juga ikut melambungkan kinerja PT Pegadaian.

Seperti diketahui, harga emas mencetak rekor berkali-kali sepanjang bulan ini. Rekor tertinggi yang dicetak harga emas ada di posisi U$ 2.382,83 per troy ons. Sepanjang tahun ini, harga emas sudah tembus 14,7%.

Harga emas tembus rekor karena besarnya permintaan dari bank sentral sejumlah negara seperti China serta ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Lonjakan harga emas dunia ini berimbas pada harga emas yang dijual PT Pegadaian.

Merujuk pada data terakhir, harga emas Antam PT Pegadaian sudah menembus Rp 1.355.000 per gram pada Rabu (17/4/2024). Harga ini sudah naik Rp 201.000 dibandingkan posisi per akhir tahun 2023 yakni Rp 1.154.000.

Lonjakan harga emas membuat transaksi di Galeri 24 melonjak tajam. Terlebih, lonjakan harga emas berbarengan dengan momen Hari Raya Idul Fitri di mana secara historis masyarakat memborong emas karena adanya Tunjangan Hari Raya (THR).
Sebagai catatan, Galeri 24 merupakan anak perusahaan dari PT Pegadaian yang beroperasi dalam transaksi jual beli emas berupa emas batangan.

Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian Zulfan Adam menjelaskan selama bulan Ramadhan kinerja bisnis emas Pegadaian mengalami pertumbuhan pesat.

Penjualan perhiasan dan emas batangan oleh anak Perusahaan Galeri 24 hingga 31 Maret 2024 tumbuh sebesar 19,6% (year on year/yoy) atau mencapai 2,3 ton
"Ini juga diikuti dengan pertumbuhan jumlah nasabah dan saldo tabungan emas di Pegadaian," tuturnya, kepada CNBC Indonesia.

Jumlah nasabah Pegadaian hingga 31 maret 2024 naik 3,7% (yoy) atau mencapai 9,7 juta Nasabah (YOY). Saldo tabungan emas tumbuh 4,4% atau mencapai 7,7 ton.

Dia menambahkan lonjakan nasabah salah satunya karena berbagai macam promo selama Ramadhan. Di antaranya adalah program Gempita Ramadhan (GEMPAR) yang merupakan program promo investasi produk emas di Pegadaian.

Program tersebut adalah dengan mencicil emas mendapat diskon uang muka hingga Rp. 50.000 setiap gram nya. Untuk gadai tabungan emas mendapat cashback sampai 1%, dan diskon hingga Rp 1 juta untuk setiap top up tabungan emas.

"Program ini berlaku sampai 31 Mei 2024. Jadi untuk masyarakat atau nasabah yang masih memiliki sisa THR, bisa dimanfaatkan untuk berinvestasi emas di Pegadaian," imbuhnya.

Emas melonjak Terus, Sampai Berapa?

Kenaikan harga emas pun mendorong prediksi-prediksi baru mengenai harga emas ke depan oleh beberapa Lembaga.

Citi mengatakan pihaknya memperkirakan harga emas akan mencapai US$3.000 per troy ons dalam 6-18 bulan ke depan karena arus masuk modal ke emas meningkat sebagai antisipasi penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed).

Citi menaikkan perkiraan harga rata-rata emas tahun ini menjadi US$2.350 per troy ons dan menaikkan harga rata-rata tahun depan sebesar 40% menjadi US$2.875 per troy ons.

Di sisi lain, Goldman Sachs mengatakan logam mulia berada dalam pasar bullish yang tidak tergoyahkan, dan karenanya menaikkan target akhir tahun menjadi US$2.700 per troy ons. Secara terpisah, UBS memiliki target akhir tahun sebesar US$2.500 per troy ons.

Selain Citi yang optimis harga emas mencapai US$3.000 per troy ons, Bank Of America (BoA) juga menerawang hal yang sama.

Menurut Bank of America (BoA), harga emas diproyeksikan melonjak menjadi US$3.000 per troy ons pada 2025. Hal ini didukung oleh permintaan yang kuat dari bank sentral dan antisipasi investor kembali ke pasar setelah The Federal Reserve (The Fed) mulai memangkas suku bunga.

Michael Widmer, ahli strategi komoditas bank tersebut, menyoroti ketahanan emas ketika bank sentral memperketat kebijakan moneter.

"Harga emas sangat tangguh dalam beberapa bulan terakhir, meskipun bank sentral di seluruh dunia memperketat kebijakan moneternya," ujar Widmer, dikutip dariMarket Insiders

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae/mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation