
Bersiap Sambut Pasar Esok Hari, Intip Sentimen Pekan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Libur panjang Hari Raya Idul Fitri atau lebaran telah usai, esok hari Selasa (16/4/2024) masyarakat Indonesia telah kembali melakukan aktivitas seperti biasanya. Pasar keuangan RI juga besok akan kembali aktif.
Beberapa sentimen dalam dan luar negeri akan menghiasi pasar keuangan RI dalam sepekan ini yang hanya akan berjalan selama empat hari perdagangan.
Dari dalam negeri, pada hari Selasa (16/4/2024) Bank Indonesia akan merilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia periode Maret 2024. Pada periode sebelumnya yakni Februari 2024, Survei Bank Indonesia (BI) mencatat indeks keyakinan konsumen (IKK) Indonesia terhadap ekonomi Tanah Air turun ke 123,1 dibandingkan bulan sebelumnya, yakni 125.
Kemudian, Badan Pusat Statistik (BPS) juga akan merilis neraca perdagangan RI periode Maret 2024 beserta data ekspor dan impor periode Maret 2024.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan yang lebih rendah pada bulan Februari 2024. Surplus mencapai US$ 870 juta pada Februari, turun dibandingkan surplus Januari US$ 2,02 miliar.
Surplus ini dipicu oleh penurunan ekspor pada Februari 2024. Nilai ekspor Februari 2024 sebesar US$ 19,31 miliar atau turun 9,45% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di saat yang sama, impor melesat tajam. Impor migas Februari 2024 senilai US$2,98 miliar.
Pada keesokan harinya Rabu (17/4/2024), Bank Indonesia akan merilis penjualan eceran periode Februari 2024.
Sebelumnya, kinerja penjualan eceran pada Januari 2024 meningkat jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Berdasarkan Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI), peningkatan tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Januari 2024 tercatat sebesar 210,5 atau tumbuh 1,1% secara tahunan (yoy).
Kinerja penjualan eceran pada Januari 2024 ditopang oleh meningkatnya pertumbuhan penjualan pada kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya sebesar 58% (yoy), serta kelompok suku cadang dan aksesori yang tumbuh sebesar 9,8% (yoy).
Beralih dari luar negeri, dari negeri Paman Sam Amerika Serikat (AS) terdapat sentiment yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar keuangan RI.
Pada hari Selasa (16/4/2024) akan terdapat pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) yang akan berlanjut hingga Jumat (19/4/2024).
Selain itu masih pada hari yang sama, pidato dari para pejabat The Federal Reverse (The Fed) dan The Federal Open Market Committee (FOMC). Pidato-pidato tersebut akan berlanjut hingga pertemuan Kamis (18/4/2024).
Selain pidato dari para pejabat The Fed, hari Kamis juga akan ada rilis data klaim pengangguran awal AS periode 18 April 2024, klaim pengangguran berkelanjutan AS periode 18 April 2024, dan klaim pengangguran AS rata-rata empat minggu periode 18 April 2024.
Diketahui, sebelumnya klaim pengangguran awal AS periode 11 April 2024 tercatat 211.000, turun dari 222.000 pada periode 4 April 2024.
Kemudian, sebelumnya klaim pengangguran berkelanjutan AS periode 11 April 2024 tercatat 1,82 juta, naik dari periode 4 April 2024 sebesar 1,79 juta.
Adapun, klaim pengangguran AS rata-rata empat minggu sebelumnya pada periode 11 April 2024 tercatat 214.250, turun tipis dari periode 4 April 2024 sebesar 214.500.
Data klaim pengangguran biasanya menjadi acuan para pelaku pasar dan juga The Fed untuk melihat seberapa kuat tenaga kerja di AS dan dapat menjadi salah satu pertimbangan untuk penentuan suku bunga AS yang diperkirakan akan dipangkas pada periode Juni mendatang.
Selain itu, memanasnya konflik di Timur Tengah setelah Iran menembak 300 rudal ke Israel juga akan ikut memengaruhi pasar. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan potensi dampak rambatan dari meningkatnya tensi konflik di Timur Tengah itu akan terlihat di sektor pasar keuangan, terutama saat pembukaan perdagangan.
"Rambatan dampak (eskalasi konflik) kepada pasar finansial Indonesia baru akan terlihat saat pembukaan pasar besok pagi," kata Airlangga dikutip dari keterangan tertulis, Senin (15/4/2024).
Airlangga juga menyampaikan, konflik tersebut akan menimbulkan gangguan pada rantai pasokan melalui Terusan Suez yang akan berdampak langsung terhadap kenaikan biaya kargo. Produk yang terganggu antara lain gandum, minyak, dan komponen alat-alat produksi dari Eropa.
"Pastinya Pemerintah tidak tinggal diam, kita akan siapkan sejumlah kebijakan strategis untuk memastikan agar perekonomian nasional tidak terdampak lebih jauh. Tentunya tingkat kepercayaan pasar kepada kemampuan perekonomian nasional untuk merespons dampak eskalasi konflik mesti kita jaga," tegas Airlangga.
Pembahasan sejumlah respons kebijakan dalam rapat tersebut di antaranya terkait dengan respons dampak konflik di tingkat regional dan global, kinerja sektor perbankan dan pasar modal, pengendalian inflasi, serta rencana koordinasi bauran kebijakan fiskal dan moneter dengan otoritas terkait untuk strategi pengendalian nilai tukar dan pengelolaan defisit anggaran ke depan.
"Kita harapkan para pelaku pasar untuk tetap tenang dan tidak mengambil langkah spekulatif. Pemerintah akan terus mencermati perkembangan global dan regional yang ada serta akan mengambil langkah-langkah yang kuat dan fokus dalam menjaga stabilitas sistem keuangan," tutur Airlangga.
CNBC Indonesia Research
(saw/saw)