Iran-Israel Panas! Begini Pergerakan Harga Emas dan Minyak Dunia

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
15 April 2024 20:45
Ilustrasi Komoditas
Foto: Ilustrasi Komoditas/ Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan di Timur Tengah meningkatĀ setelah Iran menghujani Israel dengan rudal pada malam Sabtu pekan lalu waktu setempat. Tak tanggung-tanggung, Teheran dilaporkan menembak 300 rudal dan drone.

Iran mengklaim melakukan hal itu sebagai balasan atas serangan rudal Israel ke konsulat Iran di Damaskus Suriah, yang menewaskan tujuh orang, termasuk tiga jenderal pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC).

Bukan hanya Iran, serangan juga diberikan faksi-faksi pro Iran di sejumlah negara. Seperti kelompok pejuang Palestina, Hamas, kelompok Hizbullah di Lebanon, kelompok Houthi di Yaman, dan pemerintah Suriah rezim Presiden Bashar Al-Assad.

Serangan dilakukan persis setelah IRGC menyita kapal kargo di Selat Hormuz yang diklaim memiliki koneksiĀ ke Israel. Di sejumlah kota di Iran, serangan dirayakan warga dengan mengibatran bendera Iran dan Palestina.

Meningkatnya ketegangan geopolitik di wilayah Timur Tengah telah mendorong kenaikan beberapa komoditas seperti minyak dunia dan emas.

Dalam sebulan pergerakan minyak brent maupun WTI telah menunjukkan penguatan. Hingga perdagangan hari ini, Senin (15/4/2024) pukul 16.15 WIB, harga minyak brent telah menguat 4,78% ke posisi US$89,42 per barel. Begitu juga dengan minyak WTI naik 4,34% ke posisi US$84,56 per barel.

Sementara sepanjang tahun 2024, harga minyak brent telah mencatatkan kenaikan sebesar 18,02% dan minyak WTI melesat 16,07%.

Tak kalah dengan minyak, harga emas juga makin melesat dan terus mencetak rekor-rekor baru selama perang Timur Tengah berlangsung.

Selama sebulan emas mencatatkan kenaikan yang signifikan. Hingga perdagangan Senin (15/4/2024) hingga pukul 16.31 harga emas mencatatkan kenaikan sebulan sebesar 8,91% di level US$2.347,52 per troy ons.

Sementara sepanjang tahun 2024, harga emas telah melesat sebesar 13,81% dan mencapai level tertinggi pada penutupan perdagangan 11 April 2024 di level US$2.373,24 per troy ons.


CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw)
Tags


Related Articles

Most Popular
Recommendation