
China Punya Strategi Baru Biar Aman dari "Gangguan" Batu Bara

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China (NDRC) mengumumkan rencana baru untuk sistem pasokan dan produksi batu bara.
Program yang akan dimulai paling terlambat pada 2027 tersebut diharapkan akan membuat China aman dari gangguan keterbatasan pasokan.
Sistem tersebut memastikan jika China akan memiliki "cadangan darurat' sebanyak 300 juta ton per tahun. Cadangan ini bisa dikirim ke berbagai penjuru China jika dibutuhkan mulai 2030 mendatang.
Pasokan ini nantinya bisa dikeluarkan saat harga komoditas melambung, ada perubahan iklim yang ekstrem, bencana, atau ada kebutuhan mendadak.
Untuk memenuhi program "cadangan darurat" tersebut, China akan menggenjot produksi serta memperbaiki tambang-tambang mereka.
China juga sudah memastikan jika produsen besar di kantong-kantong utama penghasil batu bara diikutkan dalam program tersebut. Di antaranya adalah di wilayah Shanxi, Inner Mongolia, dan Xinjiang.
China pernah mengalami pengalaman pahit pada 2021 di mana negara tersebut mengalami krisis energi karena pasokan batu bara yang menipis di tengah besarnya permintaan karena suhu panas.
Pemerintah kemudian menumpuk "pasokan darurat' yang setara dengan 15% total pasokan di pertambangan, pelabuhan, dan pembangkit.
Program Pasokan China dan Dampaknya ke Harga Batu Bara
China adalah konsumen dan produsen terbesar untuk batu bara di dunia. Produksi batu bara China menembus 4,66 miliar ton pada 2023 atau naik 2,9%. Kendati produksinya tembus rekor baru pada 2023, China juga mengimpor batu bara dalam jumlah besar karena tingginya permintaan.
Impor batu bara China pada 2023 menembus 474,42 juta ton, lebih tinggi dari perkiraan awal di angka 450 juta ton.
Impor batu bara diperkirakan masih akan melonjak tahun ini karena aktivitas ekonomi China mulai menggeliat. Impor batu bara Tiongkok melonjak 17% menjadi 97,43 juta ton pada kuartal I-2024 karena tingginya permintaan.
Di sisi lain, produksi batu bara China diperkirakan hanya akan meningkat 0,8% atau 36 juta ton pada tahun ini menjadi 4,7 miliar ton.
Program "cadangan darurat" China baru akan dilaksanakan pada 2027. Dalam jangka pendek kemungkinan belum akan berdampak besar terhadap harga pasir hitam.
Namun, jika program tersebut berjalan maka China memiliki cadangan kuat untuk mengerem impor bila harga batu bara melonjak. Pasokan yang memadai akan membuat impor China stabil sehingga harga batu bara global tidak melonjak.
Harga batu bara sendiri masih menguat setelah China mengumumkan rencana baru mereka. Pada perdagangan Jumat (13/4/2024), harga batu bara kontrak Mei ditutup di posisi US$ 133,75 per ton. Harganya naik 1,33% dibandingkan hari sebelumnya. Penguatan kemarin memperpanjang tren positif pasir hitam.
Dalam dua hari terakhir harga batu bara terus menguat dengan kenaikan sebesar 2,8%.
Dalam sepekan harga batu bara juga menguat 2,69%. Kondisi ini berbanding dengan pekan sebelumnya yang ambruk 1,33%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]