Ini Perbedaan Macet Horor Merak 2024 Dengan 2022, Paling Parah Mana?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
08 April 2024 14:50
Pelabuhan merak H-2 lebaran. (Dok Istimewa)
Foto: Pelabuhan merak H-2 lebaran. (Dok Istimewa)

Jakarta, CNBC Indonesia - Macet parah menjelang dan di Pelabuhan Merak, Banten kembali terjadi di arus mudik 2024 atau Lebaran Idul Fitri 1445 H.

Bahkan, kemacetan parah di Pelabuhan Merak membuat Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, langsung turun tangan dan meninjau Pelabuhan Merak, Minggu (7/4/2024). Menhub dan Menko PMK memaparkan beberapa langkah untuk urai kepadatan di Merak.

Menhub menyampaikan untuk mengurai kepadatan di Merak, pihaknya akan memaksimalkan Pelabuhan Panjang, Lampung sebagai jalur alternatif penyeberangan untuk melayani pemudik saat terjadi kepadatan.

"Kami memaksimalkan untuk dapat memanfaatkan Pelabuhan Panjang di Tanjung Karang, Lampung. Akan dibuat rute ke Panjang, baik dari Bakahueni maupun Ciwandan. Nanti dipilah peruntukannya. Karena, jika ke Panjang maka menghemat hampir 1 jam perjalanan bagi yang ingin ke Ibu Kota Lampung. Ini sangat positif." Kata Menhub.

Selain itu Menhub telah meminta Kapolda Banten untuk menindak truk ODOL (Over Dimension Over Load) karena dirasakan dengan keberadaan truk ini di jalanan maka akan menghambat laju kendaraan pemudik, sehingga terjadi kepadatan.

"Tadi kami ada kesepakatan dengan Kapolda, ada tindakan hukum yang harus kita lakukan terhadap ODOL tanpa terkecuali. Kita minta pemilik untuk mentaati, atau kita akan pinggirkan mereka untuk tidak jalan, karena mereka mengganggu perjalan mudik kali ini," ucap Menhub.

Sementara itu Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan telah mengambil kebijakan bahwa kapal dari Merak ke Bakauheni hanya akan menurunkan penumpang lalu kembali ke Merak. Sementara itu, untuk bongkar-muat, akan dilakukan dari pelabuhan Ciwandan ke Bakauheni atau Ciwandan ke Pelabuhan Panjang. Menko Muhadjir mengatakan masih akan melihat perkembangan dari kebijakan itu. Sebab, dalam situasi sekarang jumlah penumpang cukup banyak.

"Di samping akan kita lihat perkembangan, nanti kapal dari Merak ke Bakauheni itu hanya nge-drop penumpang, semuanya, dan langsung kembali ke Merak untuk angkut penumpang. Tidak ada lagi skema 7-3 atau 4-3 tidak ada, kemudian untuk yang membongkar dan muat itu hanya dari Ciwandan ke Bakauheni, atau ke Panjang. Sementara dari Merak khusus untuk drop saja. Kosong balik untuk isi kembali. Tentu saja ini akan kita lihat perkembangan karena mengingat antisipasi situasi sekarang perkembangan," kata Menko Muhadjir.

Kemacetan parah di Merak ini seperti mengulang kejadian yang terjadi pada arus mudik 2022, di mana Kemacetan horor saat itu terjadi mencapai puncaknya pada H-2 lebaran, Sabtu, 30 April 2022. Macet sepanjang 10 kilometer terjadi di Jalan Cikuasa Atas, Kota Cilegon, Banten. Sedangkan ruas jalan tol Tangerang-Merak dipadati kendaraan sepanjang 9 kilometer.

Perbedaan Macet Merak 2024 dengan Merak 2022

Namun, ada sedikit perbedaan antara macet Merak 2022 dengan di 2024. Perbedaannya yakni pada 2022, di tambah dengan cuaca buruk saat itu, selain tak ada pengaturan arus masuk pelabuhan.

Pada saat itu, banyak pemudik pingsan di dalam mobil karena lemas, dehidrasi berat, hingga muntah-muntah lantaran terlalu lama mengantre.

Puluhan ribu pemudik yang menggunakan sepeda motor turut mengalami kemacetan parah meski melewati jalan khusus. Cuaca buruk atau hujan menambah kesan horror mudik 2022 bagi pemotor. Tidak ada fasilitas tenda yang disiapkan mengantisipasi skenario buruk tersebut.

Perbedaan lainnya yakni pada 2022, pengaturan kendaraan roda empat lebih dengan roda dua tidak dipisah, alias penyeberangan antara Jawa dan Sumatra masih berfokus pada Pelabuhan Merak, belum dipisah atau dibagi menjadi Merak dan Ciwandan.

Pada mudik 2024, pengaturan kendaraan kembali dilakukan seperti pada mudik 2023, di mana kendaraan roda dua atau lebih yang ingin menyeberang ke Pulau Sumatra akan difokuskan di Pelabuhan Merak, sedangkan bagi kendaraan roda dua akan dilakukan di Pelabuhan Ciwandan.

Meski sudah ada pemisahan kendaraan menjadi di dua pelabuhan, tetapi macet justru tidak terhindarkan dan seperti mengulang kejadian mudik 2022.

Tidak adanya delay system dan buffer zone membuat macet 'horor' kembali terjadi di Merak

Situasi Merak pada mudik 2024 berbeda dengan mudik 2022 yang diklaim lebih terkendali. Menurut Staf Khusus (stafsus) Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, IB Ilham Malik, mengatakan bahwa tidak adanya batas dan tidak ada pengaturan seperti pada 2023 membuat Merak kembali mengulangi kejadian di 2022.

"Karena pada saat sekarang ini, semua kendaraan kembali boleh masuk pelabuhan tanpa batas dan tidak ada pengaturan seperti pada tahun 2023 lalu," ujar Ilham yang juga sebagai pakar transportasi.

Selain antrean yang sangat padat sepanjang jalan, ia menyebut Volume, Capacity, Ratio (VCR) juga jalan menjadi sangat tinggi, hingga kinerja jalan pun menjadi sangat rendah.

"Akibat kemacetan antrean kendaraan yang mau masuk kapal, pada saat yang sama kendaraan tidak bisa turun dari kapal dan keluar dari pelabuhan dengan cepat. Maka waktu bongkar muat pun, menjadi sangat panjang,"ungkapnya.



Pada 2023, ia menyebut ASDP mengoptimalkan kapasitas kapal dan waktu bongkar muat.

Kemudian, aparat terkait juga mampu mengatur jumlah kendaraan yang akan masuk di buffer zone atau zona penyangga yang terbagi-bagi sesuai dengan kapasitas angkut kapal di dermaga ekspres dan reguler. Sehingga, tidak ada antrean panjang mengular.

"Jika memang akan ada volume yang lebih banyak pada 2024 ini, maka nanti perlu dibagi dan dipilah, pada hal apa yang membuat volume ini menimbulkan masalah. Padahal, sudah ada Pelabuhan Ciwandan dan BBJ," terangnya.

Ilham menuturkan strategi delay system membuat kapal di dermaga ekspres dan reguler mampu menampung seribu mobil penumpang (smp) per sekali jalan di semua dermaga

Artinya,hanya boleh ada seribu mobil yang mengalir dari jalan tol dan jalan raya menuju ke Pelabuhan Merak.

Semua kendaraan yang mau masuk ke Pelabuhan Merak di tunda perjalanannya di buffer zone yang sudah ditunjuk; bisa di jalan tol atau penampungan lainnya.

Namun, jumlah per grup penampungan adalah seribu mobil, harus sama dengan kapasitas kapal yang akan mengangkutnya.

Semua kendaraan yang mau masuk ke Pelabuhan Merak, ditunda perjalanannya di buffer zone yang sudah ditunjuk, bisa di jalan tol atau penampungan lainnya.

"Jumlah per grup penampungan adalah seribu mobil, harus sama dengan kapasitas kapal yang akan mengangkutnya,"ujar Ilham.

Kendaraan dari buffer zone akan diijinkan menuju ke parkir pelabuhan jika semua kapal sudah menampung dan mengangkut seribu unit mobil sebelumnya.

"Kebijakan ini, sangat penting diterapkan agar tidak terjadi gangguan terhadap arus kendaraan keluar dari kapal dan dari pelabuhan," kata dia.

Jika volume meningkat tajam, lanjutnya, jumlah buffer zone ditambah. Termasuk mengaktifkan secara optimal untuk Pelabuhan Ciwandan danBandar Bakau Jaya (BBJ), hal yang sama untuk arus balik mudik dari arah Bakauheni.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation