
Ketegangan di Timur Tengah Mereda, Harga Minyak Mulai Terkoreksi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah menanjak dalam beberapa hari, akhirnya harga minyak mentah mulai terkoreksi pada pagi hari ini. Hal ini dipicu ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang mulai mereda dengan potensi adanya gencatan senjata.
Melansir data Refinitiv hingga Senin (8/4/2024) pukul 07.30 WIB, harga minyak mentah jenis Brent mulai menjauhi level US$ 90 per barel, tepatnya terkoreksi sekitar 1,55% ke posisi US$ US$ 89,76 per barel. Sementara untuk jenis light sweet atau Texas Intermediate (WTI) berkurang 1,63% menuju posisi US$ 85,49 per barel.
Brent untuk pertama kalinya terkoreksi pada hari ini, setelah empat hari beruntun dalam tren penguatan. WTI juga ikut terkerek turun setelah enam hari berturut-turut ditutup di zona positif.
Harga minyak mentah yang terkoreksi disinyalir berkat ketegangan di Timur Tengah yang mulai mereda, setelah Israel menarik lebih banyak tentara dari Gaza selatan dan berkomitmen untuk melakukan pembicaraan baru mengenai potensi gencatan senjata.
Israel dan Hamas diketahui telah mengirim tim ke Mesir untuk melakukan pembicaraan baru mengenai potensi gencatan senjata menjelang liburan Idul Fitri.
Hal tersebut akhirnya mengurangi ketegangan di Timur Tengah yang membuat harga minyak mentah melonjak lebih dari 4% dalam sepekan lalu.
Mengutip dari Reuters, Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant mengatakan pada hari Minggu bahwa Israel siap menangani skenario apa pun yang mungkin timbul dengan Iran, setelah Teheran mengancam akan membalas pembunuhan jenderal Iran pada 1 April.
Di sisi lain, eksportir terbesar dunia, Arab Saudi telah menaikkan harga jual resmi untuk semua jenis minyak mentah ke Asia, sesuai dengan ekspektasi.
Jumlah rig minyak Amerika Serikat (AS) juga naik dua menjadi 508 pada minggu lalu sementara rig gas turun dua menjadi 110, terendah sejak Januari 2022, kata Baker Hughes BKR.O dalam laporannya pada hari Jumat, dikutip dari Reuters.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)