Deretan Saham Top Gainers dan Losers, Mengejutkan Ada Emiten Ini

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
30 March 2024 14:19
PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) yang merupakan emiten Grup Bakrie, PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD), emiten sektor teknologi PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK) dan PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX).
Foto: (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan ini mencatatkan penurunan sebesar 0,84% dengan ditutup di level 7.288,813 pada perdagangan Kamis (28/3/2024). Sektor transportasi dan industrial menjadi pendorong penurunan IHSG pada akhir pekan.

Meski IHSG hanya berjalan selama empat hari, namun transaksi cukup ramai. Pada perdagangan Kamis (28/3/2024) IHSG mencatatkan transaksi turnover Rp12,06 triliun. Jelang libur panjang, para pelaku pasar memanfaatkan momentum untuk mendapatkan cuan dari beberapa saham. Termasuk dari saham kendaraan listrik dan farmasi yang sempat menguat dalam beberapa hari. Hal ini mendorong beberapa sahamnya masuk dalam lima Top Gainers sepekan.

Diketahui, Pemerintah terus mempercepat program elektrifikasi nasional untuk memberikan program-program bantuan, baik untuk produsen maupun konsumen, berupa pemberian subsidi atau insentif. Keduanya diharapkan bisa menjadi stimulus untuk membantu akselerasi kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB).

Adapun, kenaikan saham-saham farmasi dalam sepekan kemarin mendorong PT Kimia Farma Tbk (KAEF) masuk dalam jajaran Top Gainers sepekan. Kenaikan didorong dari perluasan usaha oleh nak usaha Kimia Farma, yakni PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) yang ditunjuk sebagai distributor eksklusif Suryavena.

Suryavena adalah produk cairan infus yang diproduksi PT Satoria Aneka Industri (Satoria Pharma). Diketahui, PP Muhammadiyah adalah pemegang hak nama merek produk. KFTD akan mendistribusikan produk tersebut kepada seluruh rumah sakit dan klinik Muhammadiyah.

Selain saham-saham Top Gainers, terdapat pula pendorong penurunan IHSG dari saham-saham Top Losers dalam sepekan ini.

Saham milik Haji Isam PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) sebelumnya sempat mengalami kenaikan harga saham yang signifikan sebelum jatuh beruntun karena aksi taking profit. Kenaikan tersebut sebelumnya didorong dari perolehan kontrak pengadaan biodiesel atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME) senilai Rp 1,65 triliun dari PT Pertamina Patra Niaga.

Adapula saham plat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), yang sempat melesat pada 22 Maret 2024, kemudian ambles hingga mendarat di Rp55 per lembar saham. Padahal tidak terdapat rumor negatif yang datang dari saham plat merah tersebut, apalagi ditambah penjualan tiket pesawat dapat luber menjelang perayaan lebaran.

Sebelumnya, Garuda Indonesia berkolaborasi bersama Bank Mandiri, dan menghadirkan tiket penerbangan dengan diskon hingga 80% dan nilai tambah lainnya untuk periode penerbangan hingga 19 Maret 2025.


CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation