
Warga India Kurangi Emas, Kini China Giliran yang Borong

Jakarta, CNBC Indonesia -India tidak lagi menjadi negara dengan pembeli emas terbanyak di dunia. Diketahui China menyalip India sebagai konsumen perhiasan emas terbesar di dunia.
Pada 2023, total konsumsi emas perhiasan dunia mencapai 2.092,6 ton. Konsumsi perhiasan emas China meningkat sebesar 10% secara tahunan hingga mencapai 630 ton pada tahun 2023, sementara konsumsi India menurun sebesar 6% secara tahunan hingga mencapai 562,3 ton pada tahun lalu, menurut data World Gold Council.
![]() |
Kecintaan India terhadap emas tidak memberikan manfaat bagi perekonomiannya atau memberikan keuntungan yang layak bagi investor. Pendapat tersebut disampaikan Pendiri dan Ketua BlackRock Larry Fink dalam surat tahunannya kepada pemegang saham manajer aset terbesar di dunia.
"Saat saya mengunjungi India pada November, saya bertemu dengan para pembuat kebijakan yang menyesali kecintaan masyarakat terhadap emas. Komoditas ini memiliki kinerja yang buruk di pasar saham India, investasi emas juga tidak membantu perekonomian negara tersebut," ujar Fink.
Emas bisa menjadi penyimpan nilai yang baik namun tidak merangsang pertumbuhan ekonomi, ketika seseorang menyimpan uang di bank, atau berinvestasi di rumah, terdapat efek pengganda yang mengarah pada aktivitas ekonomi, "Tapi emas? Itu hanya disimpan di brankas," tambah Fink.
India adalah salah satu pasar emas terbesar karena logam mulia memainkan peran penting dalam budaya negara tersebut. Emas seringkali dianggap menguntungkan untuk membeli emas selama pernikahan dan festival. Hal ini juga dipandang sebagai investasi yang aman dan simbol kekayaan.
Berinvestasi dalam emas dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, termasuk membeli perhiasan, dana yang diperdagangkan di bursa, dan skema obligasi emas negara.
Fink menekankan pentingnya pasar modal dan bagaimana pasar modal dapat meningkatkan perekonomian suatu negara dibandingkan dengan emas, dengan mengutip peran pasar modal AS dalam perekonomian Amerika.
"Tidak ada kekuatan lain yang dapat mengentaskan lebih banyak orang dari kemiskinan atau meningkatkan kualitas hidup seperti kapitalisme. Tidak ada model ekonomi lain yang dapat membantu kita mencapai harapan tertinggi kita akan kebebasan finansial, baik yang kita inginkan untuk diri kita sendiri atau negara kita," ujar Fink.
Permintaan dan konsumso emas di India secara konsisten menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. Bank sentral negara tersebut, Reserve Bank of India, membeli 4,7 ton emas pada bulan Februari, menjadikan cadangan emasnya mencapai angka tertinggi sepanjang masa sebesar 817 ton, menurut data dari World Gold Council.
Kavita Chacko, kepala penelitian India di Dewan Emas Dunia, mengatakan rekor harga emas tertinggi baru-baru ini dapat menurunkan permintaan logam mulia di India.
"Permintaan sepertinya tidak akan mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa bulan ke depan, bahkan jika harga melemah, karena pemilihan umum yang akan datang (April hingga Juni), pergerakan emas dan uang tunai akan diawasi secara ketat," ujar Chacko.
Selain kecintaan masyarakat India terhadap emas, pasar saham di negara tersebut telah menjadi salah satu yang memperoleh keuntungan terbesar di kawasan Asia-Pasifik dengan investor institusi besar yang positif terhadap saham-saham India yang telah mencapai rekor tertinggi beberapa kali pada tahun ini.
Sementara itu dilansir dari World Gold Council pada periode Februari 2024, harga emas tetap stabil di bulan Februari.
![]() |
SHAUPM dalam RMB (-0,04%) dan harga Emas LBMA AM dalam dolar AS (-0,3%) mengalami penurunan ringan karena investor menyesuaikan taruhan mereka terhadap poros kebijakan moneter bank sentral utama. Depresiasi mata uang lokal terhadap dolar AS mengurangi kerugian bulanan harga emas RMB.
Selama dua bulan pertama tahun 2024, emas RMB tetap stabil, membatasi kenaikan tipis sebesar 0,3% dan masih mengungguli aset lain seperti obligasi dan komoditas global.
![]() |
Sementara itu, ekuitas global menunjukkan rekor baru dan saham China, yang didukung oleh stimulus lokal, dan juga meningkat secara signifikan. Namun emas tetap menjadi aset populer di China, dibuktikan dengan berlanjutnya aliran masuk ETF emas dan kuatnya permintaan emas fisik baru-baru ini.
CNBC Indonesia Research