Harga Kakao Naik 113% Sepanjang 2024, RI Kecipratan Cuan?

Revo M, CNBC Indonesia
24 March 2024 13:30
Kakao
Foto: CNN Indonesia/Timothy Loen

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas kakao atau coklat melonjak signifikan sepanjang tahun 2024. Terhitung sejak awal tahun 2024 hingga perdagangan Jumat (22/3/2024) komoditas kakao mencetak rekor kenaikan sebesar 113% di level US$8.939 per ton.

Melonjaknya harga kakao berdampak besar terhadap Indonesia yang merupakan eksportir sekaligus importir kakao dan Indonesia merupakan salah satu produsen kakao terbesar di dunia.

Sebagai informasi, Indonesia masuk dalam urutan nomor tiga sebagai negara penghasil cokelat terbesar di dunia dengan total produksi sebesar 667.296 ton pada 2022.

Posisi Indonesia hanya di bawah Pantai Gading yang memproduksi 2,23 juta ton dan Ghana yang memproduksi 1,1 juta ton.

Indonesia pun melakukan ekspor kakao. Berdasarkan kelompok HS kakao, pada tahun 2022 volume ekspor kakao terbesar adalah Kakao Butter diikuti dengan Tepung Kakao Kakao Paste, Kakao Biji Not Fermented, dan Olahan Makanan.

Produksi kakao Indonesia sebagian besar diekspor ke mancanegara dan sisanya dipasarkan di dalam negeri. Ekspor kakao Indonesia menjangkau lima benua yaitu Asia, Afrika, Oseania, Amerika, dan Eropa dengan pangsa utama di Asia.

Pada 2022, lima besar negara tujuan ekspor kakao Indonesia adalah India, Amerika Serikat (AS), Malaysia, China, dan Australia. Total ekspor kakao ke lima negara tersebut mencapai 56,68% dari total ekspor kakao Indonesia.

Negara tujuan ekspor kakao terbesar yaitu India dengan volume ekspor sebesar 68,21 ribu ton atau sekitar 17,7% dari total volume ekspor kakao Indonesia dengan nilai sebesar US$210,91 juta.

Selanjutnya, kakao paling banyak diekspor menuju AS dan Malaysia dengan kontribusi ekspor masing-masing sebesar 12,49% dan 12,2% terhadap total volume ekspor kakao Indonesia.

Di Indonesia sendiri, lima provinsi dengan produktivitas kakao tertinggi pada 2022 yakni Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Kepulauan Riau, Lampung, Sulawesi Barat.

Ketika harga kakao melambung, maka provinsi yang memproduksi kakao tentu mendapatkan keuntungan penjualan dari tingginya harga kakao.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor kakao dan produk olahannya di Indonesia mencapai 385.981 ton dengan nilai US$1,26 miliar pada 2022. Jumlah tersebut meningkat 0,85% dibandingkan pada 2021 yang sebanyak 382.712 ton dengan nilai US$1,21 miliar.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation