Dulu Nabung di Jepang Rugi, Sekarang Bakal Untung

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
20 March 2024 13:35
Bendera Jepang Terlihat di Atas Bank of Japan di Tokyo, Jepang pada 21 September 2016 (REUTERS/Toru Hanai)
Foto: Bendera Jepang Terlihat di Atas Bank of Japan di Tokyo, Jepang pada 21 September 2016 (REUTERS/Toru Hanai)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Sentral Jepang (BoJ) mengumumkan kenaikan suku bunga dari -0,1% menjadi 0-0,1%. Kenaikan ini menjadi pertama kalinya sejak 17 tahun terakhir atau 2007 dan mengakhiri rezim suku bunga negatif Jepang.

Kebijakan ini akan memberikan dampak kepada suku bunga bank, tabungan, mata uang, hingga obligasi.

Bank Jepang Naikan Bunga Deposito

Bank-bank terkemuka Jepang mengatakan akan menaikkan suku bunga deposito yen biasa untuk pertama kalinya dalam 17 tahun.

Rencana kenaikan suku bunga oleh cabang perbankan utama Mitsubishi UFJ Financial Group, Sumitomo Mitsui Financial Group, dan Mizuho Financial Group.

Menanggapi perubahan ini, MUFG Bank dan Sumitomo Mitsui Banking Corp secara terpisah mengatakan mereka akan menaikkan suku bunga deposito yen biasa dari 0,001% saat ini menjadi 0,02%, tingkat yang terakhir pada tahun 2016.

Mizuho dan grup perbankan No. 4 Resona Holdings juga mengatakan mereka berencana menaikkan suku bunga deposito biasa.

Kenaikan bunga deposito akan membuat tabungan masyarakat Jepang akan meningkat atau lebih besar dari sebelumnya.

Yen Jepang Mendekati Posisi Terlemah Sejak 24 Tahun Lalu

Yen Jepang melemah mendekati level terendah dalam empat bulan terhadap dolar Amerika Serikat dan terendah dalam 16 tahun terhadap euro pada perdagangan hari ini.

Investor mencerna pernyataan dari BoJ yang mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan akan mempertahankan kondisi akomodatif untuk saat ini, menjaga tekanan pada yen karena perbedaan suku bunga AS-Jepang tetap mencolok.

Pada hari Rabu, yen melemah ke level terendah empat bulan di JPY151,47 per dolar AS terakhir turun 0,40%. Angka ini semakin dekat dengan level terendah di abad ke-21 di JPY151,94/US$ sudah terlihat. Mata uang Asia turun 1% pada hari Selasa setelah keputusan BOJ karena sebagian besar investor telah memperkirakan perubahan.

Terhadap euro, yen melemah menjadi 164,62, terendah sejak 2008, sementara terhadap pound, yen melemah menjadi 192,37, terendah sejak 2015. Pasar Jepang tutup pada hari Rabu untuk hari libur.

Yen terhadap dolar AS & Yen terhadap EuroFoto: Refinitiv
Yen terhadap dolar AS & Yen terhadap Euro

Obligasi

Sebelum pengumuman kebijakan suku bunga ini, yield obligasi Jepang tenor 10 tahun meningkat dan mencapai yang tertinggi dalam satu tahun.

Keita Matsumoto, kepala penjualan dan solusi lembaga keuangan di Citigroup Global Markets Jepang mengatakan beberapa dampak terbesar mungkin terjadi pada pasar utang pemerintah Jepang yang berjumlah 1,3 kuadriliun ($8,7 triliun).

Matsumoto mengatakan investor telah mengambil keuntungan dari penjualan obligasi jangka pendek karena kenaikan suku bunga deposito bank sentral akan dengan cepat menarik modal keluar dari obligasi dan menjadi uang tunai.

Jika perubahan kebijakan yang lebih besar mendorong kenaikan suku bunga jangka panjang secara tajam, investor Jepang mungkin juga akan kehilangan selera untuk membeli surat berharga dan akan menyeret pasar obligasi global.



CNBC INDONESIA RESEARCH

(ras/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation