
Selain Berzakat, Warga RI Banyak Habiskan THR Untuk Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Tunjangan Hari Raya (THR) bakal mendongkrak ekonomi sepanjang bulan Ramadhan, lantaran digunakan untuk pemenuhan kebutuhan jelang lebaran mulai dari makanan, minuman, pakaian, hingga transportasi.
Pada Senin (18/3/2024) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengeluarkan Surat Edaran terkait pembayaran THR untuk para pekerja.
Perusahaan diminta membayar THR maksimal H-7 hari raya Idul Fitri atau akan jatuh pada 3 April 2024. Sementara untuk PNS/ASN paling lambat H-19 lebaran.
Adapun terkait penerima THR, Kemnaker mengimbau agar perusahaan transportasi online seperti Gojek dan Grab turut memberikan tunjangan kepada driver ojek online (ojol).
THR Bakal Jadi Booster Ekonomi Ramadan
Membahas THR ini tentu bisa menjadi booster ekonomi di sepanjang bulan Ramadhan karena THR digunakan untuk pemenuhan setiap kebutuhan menjelang lebaran.
Bulan Ramadhan menjadi seasonality event dengan perputaran uang yang sangat besar dibandingkan bulan lainnya. Pasalnya, di Indonesia Umat Muslim merupakan mayoritas dengan jumlah lebih dari 270 juta jiwa. Ini menunjukkan bahwa lebih dari 80% populasi di Tanah Air menantikan bulan Ramadhan.
Prospek pengeluaran masyarakat di Ramadhan kali ini diproyeksi meningkat, pasalnya THR yang dibagi untuk PNS/ASN pada 2024 mencapai 100% setelah lima tahun.
Selain THR, bulan Ramadhan 2024 juga diakselerasi positif oleh anggaran bansos yang naik 12,4% secara tahuan (yoy) menjadi Rp493,5 triliun.
Pergerakan masyarakat sepanjang bulan Ramadhan juga bakal meningkat dengan adanya fenomena mudik.
Hasil survei Kementerian Perhubungan memperkirakan pergerakan masyarakat secara nasional selama libur Lebaran berpotensi mencapai 193,6 juta orang atau sekitar 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia.
Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Secara keseluruhan, konsumsi masyarakat akan meningkat yang akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi tumbuh positif. Apalagi, kontribusi konsumsi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ini memang dominan, mencapai lebih dari 50%.
![]() DISTRIBUSI DAN PERTUMBUHAN PDB MENURUT PENGELUARAN Triwulan 4-2023 (y-on-y) |
THR Buat Nabung Sampai Belanja, Sektor Ini Dapat Berkah
Melansir survey YouGov pada Januari 2024 lalu, sekitar 58% konsumen Muslim di Indonesia berencana menggunakan THR-nya untuk ditabung dan menyumbang zakat.
Berikutnya sekitar 55% digunakan untuk belanja persiapan lebaran. THR juga digunakan untuk berbagi pada keluarga, teman, atau kenalan yang membutuhkan sebesar 48%.
Sekitar 24% - 27% digunakan untuk kebutuhan finansial seperti bayar utang dan investasi, serta untuk mudik dan liburan.
Dari data di atas, di luar untuk kebutuhan finansial keperluan untuk belanja masih menempati posisi yang dominan.
Belanja masyarakat di bulan Ramadhan sendiri tidak lepas dari membeli makanan dan minuman, pakaian baru, peralatan rumah tangga baru, hingga ongkos untuk mudik.
Dari hal tersebut sda sektor konsumen, ritel, transportasi dan turunannya yang akan dapat berkah. Beberapa emiten terkait seperti PT Unilever Indonesia (UNVR), PT Mayora Indah (MYOR), Indofood Group, PT Garuda Indonesia (GIAA), PT Jasa Marga (JSMR), hingga PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)