Newsdata

Data Resmi! Ini Daftar Negara Asal Kurma Impor, Ada Israel?

Revo M, CNBC Indonesia
15 March 2024 11:50
Pembeli memilih buah kurma yang dijual pada salah satu toko di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (13/3/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Pembeli memilih buah kurma yang dijual pada salah satu toko di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (13/3/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Impor kurma Indonesia mengalami kenaikan sepanjang Februari 2024 menjelang Ramadhan setelah turun cukup drastis pada 2023.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor kurma untuk kebutuhan Ramadan mencapai US$ 17,18 juta sepanjang Februari 2024 atau setara dengan Rp 268, 4 miliar. Nilai impor ini naik sebesar US$ 3,52 juta atau 25,77% dibandingkan Januari 2024.

"Impor kurma sepanjang Januari-Februari 2024 paling banyak berasal dari Tunisia, Mesir, Iran dan Arab Saudi," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Jumat (15/3/2024).

Namun, Amalia mengatakan impor kurma ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Amalia pun menepis adanya impor kurma ke Indonesia dari Israel. Dia pun menegaskan BPS sudah melakukan konfirmasi.

Asal Kurma Indonesia

Dilansir dari data BPS, kurma masuk ke dalam HS 08041000 (dates, fresh or dried) dan total impornya sebesar US$ 80,52 juta pada 2023 atau sekitar Rp 1,26 triliun.  Sementara pada Januari 2024 sebesar US$ 13,65 juta atau sekitar Rp 213,25 miliar.

Jika dilihat, Indonesia mengimpor kurma terbesar dari Mesir yakni sebesar US$ 23,03 juta atau sekitar 28,6% dari total impor HS 08041000. Nilai tersebut setara dengan Rp 359,8 miliar

Angka ini juga tercatat lebih rendah jika dibandingkan dengan data 2022 yang pada saat itu total impor kurma dari Mesir sebesar US$ 30,5 juta.

Tren Impor Kurma Indonesia

Dalam lima tahun terakhir, impor kurma cenderung mengalami kenaikan dari 36,17 ribu ton pada 2019 menjadi 56,74 ribu ton pada 2023. Namun memang angka impor sepanjang 2023 lebih rendah jika dibandingkan dengan 2022 yang mencapai puncaknya yakni sebesar 61,35 ribu ton.

Bahkan, impor kurma pada Februari 2024 ini meskipun dinilai lebih tinggi dibandingkan Januari 2024, namun jika dikomparasi dengan Februari 2023, angka impor kurma saat ini cenderung lebih rendah.

Penurunan tren impor kurma ini bukan tidak mungkin dapat berdampak bagi impor kurma secara keseluruhan 2024 yang berpotensi lebih rendah dibandingkan 2023. Apalagi daya beli dan konsumsi masyarakat saat ini tergolong tidak begitu baik.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation