Pemilu 2024

Golkar Fenomenal di Pemilu Legislatif 2024, Gara-gara 'Jokowi Effect'?

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
08 March 2024 17:30
Jokowi-Airlangga di Istana Bogor
Foto: Joko Widodo dan Airlangga Hartarto. (Dokumentasi DPP Golkar).

Jakarta, CNBC Indonesia - Lesatan perolehan suara partai Golongan Karya (Golkar) menjadi perhatian publik. Ini setelah raihan suara partai berlambang pohon beringin itu berhasil menduduki posisi kedua dalam perhitungan suara sementara (real count) Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2024.

Data terakhir menunjukkan Golkar memperoleh 15,05% suara dan mendominasi di 15 provinsi. Capaian itu meningkat dibandingkan dengan peringkat ke-3 pada Pileg 2019 dengan 12,15% suara dan menguasai 8 provinsi.

Agung Baskoro selaku Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, menjelaskan melejitnya suara Golkar disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu strategi politik yang efektif, kepiawaian Airlangga Hartarto yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dan relasi akrab antara Presiden Jokowi dan Golkar yang menciptakan 'Jokowi Effect'.

Agung menyatakan strategi politik Golkar dalam mendongkrak perolehan suara pada Pileg 2024 kali ini melalui calon legislatif (caleg) berkualitas yang diusung pada berbagai daerah pemilihan (dapil).

"Sehingga mampu mengepul suara dengan maksimal," kata Agung.

Hal itu sejalan dengan pendapat Adi Prayitno, Direktur Parameter Politik Indonesia. Menurut Adi, caleg yang diusung Golkar merupakan kader terbaiknya dan beberapa kepala daerah yang memiliki latar belakang historis yang kuat pada daerah sesuai dengan dapilnya. Tidak hanya itu, Golkar juga mengusung keluarga dari sosok yang memiliki hubungan kuat dengan daerah tersebut.

Berdasarkan catatan Tim CNBC Indonesia Research, caleg dengan suara tertinggi secara nasional dari partai Golkar, yaitu Haeny Relawati Rini Widyastuti. Ia merupakan mantan Bupati Tuban yang saat ini duduk di Komisi II DPR RI.

Tidak hanya itu, sebagian besar dari 10 pemilik suara tertinggi dari Golkar adalah incumbent di DPR RI, mulai dari Haeny, M.Sarmuji, Nusron Wahid, Ilham Pangestu, Kahar Muzakir, hingga Maman Abdurrahman.

Nama baru di antaranya adalah Derta Rohodin, istri Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu Dr H Rohidin, dan Ade Ginanjar yang saat ini menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Nama baru lain adalah Ashraf Abu. Ashraf adalah mantan penyanyi dan pencipta lagu dangdut yang juga suami dari Bupati Pekalongan Fadia A. Rafiq.

Selain itu, Agung menyebutkan ada faktor kepiawaian Airlangga dalam mengelola tanggung jawabnya sebagai Menko Perekonomian dengan memberikan insentif elektoral melalui bantuan sosial hingga subsidi modal untuk UMKM/PKL. Semua itu turut berkontribusi pada keberhasilan Golkar.

Hal serupa juga dinyatakan oleh Adi Prayitno dan diperkuat oleh Arif Susanto selaku Researcher Exposit Strategic. Menurut mereka, keberhasilan Airlangga melakukan konsolidasi yang kuat dalam tubuh Golkar menjadi kuncinya.

Agung juga menjelaskan terkait efek dukungan dari Presiden Jokowi atau 'Jokowi Effect'. "Tak bisa dimungkiri bahwa relasi Presiden Jokowi dengan Golkar yang intim selama ini turut berpengaruh mengalirkan Jokowi Effect, baik sifatnya langsung atau tidak," tutup Agung.

Sebagai informasi, Jokowi Effect adalah sebutan untuk dampak positif dari keberpihakan Jokowi. Meski demikian, perkembangan masih akan bergantung dengan hasil akhir rekapitulasi Ppmilu nanti dan komunikasi politik antara dua kubu, baik menemukan jalan bersama atau malah PDIP yang kembali menjadi oposisi.

Tidak hanya itu, Arif juga menambahkan bahwa keberhasilan Golkar dalam Pileg 2024 ini juga disebabkan Golkar yang keluar dari pakem tradisional. Pada pileg sebelumya, Golkar lebih berfokus pada daerah-daerah yang masih belum maju dan terbelakang.

Kali ini, Golkar menyasar pada kelompok masyarakat yang lebih beragam, seperti kelompok muda, pendidikan yang lebih tinggi, dan pendapatan lebih baik sehingga mampu menggapai lebih banyak daerah. Salah satu daerah yang menjadi kunci keberhasilan Golkar adalah dominasinya pada provinsi dengan persaingan ketat, yaitu Jawa Barat.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mza/mza)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation