Juara Dapil Neraka: Ahmad Dhani, Uya, Grace Natalie, Hidayat Nur Wahid

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 yang telah memasuki pertengahan fase hitung suara sementara (real count) dengan daerah pemilihan (dapil) 'neraka' sebagai arena pertarungan sengit para calon legislatif (caleg) di lima daerah pemilihan (dapil).
Kelima dapil tersebut diantaranya adalah Jakarta II Jakarta III, Jawa Timur I, Jawa Barat I, Jawa Barat V. Dapil ini menjadi panggung bagi sejumlah nama tokoh papan atas, mulai dari politikus kenamaan hingga artis atau musisi.
Sebagai catatan, dapil Jakarta II meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri sementara dapil Jakarta III meliputi Kep Seribu, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat. Dapil Jawa Timur I meliputi Sidoarjo dan Kota Surabaya. Dapil Jawa Barat I meliputi Kota Bandung dan Cimahi dan Jawa Barat V meliputi Bogor.
Meski demikian, perjuangan tidak selalu berakhir manis, bahkan bagi caleg berlatar belakang menteri atau wakil menteri di kabinet Presiden Joko Widodo.
Salah satu contohnya yaitu 'dapil neraka' Jakarta II. Caleg harus bersaing dengan sejumlah nama top, termasuk petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid yang meraup 80.023 suara, serta artis ternama Uya Kuya dari PAN berada di posisi ke-2 dengan perolehan suara mencapai 37.905 suara.
Tak kalah menarik, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo juga harus merasakan kerasnya persaingan di dapil Jawa Timur I, berada di peringkat ke-21 dengan perolehan suara 11.884 suara. Meskipun memiliki jabatan tinggi, Angela harus menerima kenyataan berada di bawah musisi terkenal Ahmad Dhani.
Ahmad Dhani, yang diusung oleh Gerindra, berhasil mencuri perhatian dengan meraih 44.449 suara hingga saat ini. Keberhasilannya menempatkan Dhani di peringkat lebih tinggi daripada Angela Tanoesoedibjo yaitu posisi ke-3. Fenomena ini cukup mengejutkan, mengingat Angela merupakan sosok yang memiliki pengalaman di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Meski begitu, perlu dicatat bahwa data tersebut masih bersifat sementara dan bisa berubah seiring dengan penghitungan suara yang terus berlangsung. Data real count diambil pada Rabu (21/2/2024) pukul 00.00 WIB.
Dapil 'neraka' tidak hanya menyajikan pertarungan antarpartai, tetapi juga memperlihatkan dinamika di internal partai politik. Kegagalan sejumlah caleg yang memiliki posisi strategis dalam pemerintahan menjadi fenomena politik menarik. Menteri dan wakil menteri yang tergabung dalam tim kabinet Presiden Joko Widodo harus berhadapan dengan kenyataan bahwa popularitas di tingkat nasional tidak selalu diikuti oleh dukungan di tingkat dapil.
Hasil ini mencerminkan pergeseran dukungan masyarakat terhadap tokoh-tokoh tertentu. Pertarungan di dapil 'neraka' menjadi semakin menarik, bukan hanya sebagai ajang politik, tetapi juga sebagai cerminan demokrasi di Indonesia.
Selain itu, peran media sosial dan pemberitaan politik turut menjadi faktor penentu dalam memengaruhi opini publik. Perjalanan sejumlah caleg yang mengalami kegagalan atau keberhasilan dapat menjadi bahan evaluasi bagi partai politik dalam menyusun strategi kampanye di masa mendatang.
Seiring berjalannya waktu, perhitungan suara akan terus berlangsung dan hasil akhir pemilihan legislatif akan segera diumumkan. Namun, satu hal yang pasti, pertarungan di 'dapil neraka' telah memberikan warna tersendiri dalam pesta demokrasi kali ini.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mza/mza)