PEMILU 2024

Beda dengan SBY & Jokowi, Prabowo Effect Malah Bikin Rupiah Keok

Revo M, CNBC Indonesia
15 February 2024 17:25
Pekerja pusat penukaran mata uang asing menghitung uang Dollar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Melawai, Jakarta, Senin (4/7/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami anomali pada pemilihan presiden (pilpres) 2004 yakni melemah satu hari setelah pilpres 2024 yang diselenggarakan Rabu (14/2/2024). Pelemahan ini adalah yang pertama dalam sejarah Indonesia.

Untuk diketahui, hasil hitung cepat (quick count) yang dirilis oleh enam lembaga survei yang diambil pukul 14.00 WIB menunjukkan pasangan nomor urut 2 yakni Prabowo-Gibran jauh di atas pasangan calon (paslon) 1 dan 3.

Perolehan suara Prabowo-Gibran tercatat dalam rentang 57,46 - 59,34% sementara Anies-Cak Imin hanya sebesar 24,06 - 25,7%, sementara Ganjar-Mahfud sebesar 16,15 - 17,23%.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) selanjutnya masih menggelar penghitungan suara hingga 20 Maret 2024 dan akan menetapkan hasil pemilu paling lambat 3 hari setelah memperoleh surat pemberitahuan atau putusan dari Mahkamah Konstitusi (MK).

Ekonom Bank Danamon, Irman Faiz mengatakan jika hasil quick count sama dengan real count, maka putaran kedua tidak perlu dilakukan. Hal ini akan membantu meminimalkan ketidakpastian politik dan menjaga stabilitas rupiah.

Ia pun menjelaskan bahwa dengan surplus perdagangan yang berkelanjutan dan inflasi yang rendah, nilai tukar rupiah akan memiliki ruang untuk terapresiasi melampaui tingkat saat ini.

Kombinasi kondisi politik yang lebih pasti dan fundamental rupiah yang kuat dapat memberikan ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga kebijakan sebesar 50 basis poin (bps) pada paruh kedua tahun 2024 akan membuat apresiasi rupiah semakin besar.

"Perhitungan kami menunjukkan bahwa rupiah kemungkinan akan rata-rata berada pada Rp14.901/US$ sepanjang tahun 2024," ujar Irman, kepada CNBC Indonesia.

Sementara Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan pasar uang masih dipengaruhi oleh tekanan eksternal dan menunggu hasil real count pemilu.

Tekanan eksternal khususnya dari data inflasi AS yang masih panas yakni 3,1% year on year/yoy pada Januari 2024 atau jauh di atas target bank sentral AS (The Fed) di level 2% serta kuatnya perkembangan ekonomi AS menunjukkan bahwa era tingginya suku bunga dalam beberapa waktu ke depan masih akan terjadi.

Sementara itu, ia juga memperkirakan bahwa BI akan mempertahankan suku bunganya di level 6% sepanjang paruh pertama 2024 dan mulai memangkas suku bunganya di paruh kedua 2024.

Rupiah Selalu Naik Pasca Pilpres, Kecuali Pilpres 2024

Beralih ke data historis, sejak Pilpres pada 2004 gerak rupiah pada sehari setelah pemilihan selalu menghijau, termasuk saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi) memenangi pilpres.

Pemilu tahun ini menjadi yang paling berbeda mengingat justru satu hari pasca pemilu, rupiah mengalami depresiasi sebesar 0,16% meskipun di awal perdagangan terjadi penguatan sebesar 0,13% ke angka Rp15.570/US$.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation