BEI Kocok Ulang IDX High Dividend 20, Ini Daftar Barunya

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
06 February 2024 10:50
Masih Dihantui Virus Corona, IHSG Merah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Masih Dihantui Virus Corona, IHSG Merah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan hasil evaluasi mayor atau rebalancing terhadap konstituen IDX High Dividend 20 (IDXHIDIV20) yang efektif berlaku dari periode 5 Februari 2024 hingga 5 Februari 2025.

Diketahui pada IDX High Dividend 20 periode terbaru, terdapat tujuh saham pendatang baru dan tujuh saham yang harus didepak dari IDX High Dividen 20.

Namun, pada IDX High Dividen 20 periode terbaru ini, banyak keanehan yang terjadi yang dirasakan oleh para investor di pasar modal. Dari beberapa saham yang harus hengkang dari IDX High Dividen 20 justru dividen yieldnya jauh lebih besar dibandingkan dengan para penghuni barunya.

Bukan hanya dari sisi besaran dividen yield, dari sisi konsistensi pembagian dividen juga menjadi perhatian. Lantaran beberapa para penghuni baru IDX High Dividen 20 masih memiliki konsistensi pembagian dividen yang jauh lebih pendek, dibandingkan penghuni lamanya.

lq45Berikut tujuh emiten yang menjadi penghuni baru IDX High Dividen 20 periode 5 Februari 2024 hingga 5 Februari 2025.

Kemudian, berikut tujuh emiten yang hengkang dari IDX High Dividen 20 periode 5 Februari 2024 hingga 5 Februari 2025.

Keluarnya saham defensif dan favorite para investor seperti MPMX, BJBR dan BJTM yang memberikan yield besar tentu menjadi pertanyaan di kalangan investor.

Namun, pihak bursa menggarisbawahi, imbal hasil dividen hanya satu dari sekian prasyarat suatu saham masuk ke dalam IDX High Dividen 20, selain nilai perdagangan hingga kapitalisasi pasar free loat.

IDX High Dividend 20 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama tiga tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi. Sebagai catatan, BEI meluncurkan IDX High Dividend 20 sejak 17 Mei 2018.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation