
Investor Wajib Bersiap! Pekan Depan Ada Data Genting dari China

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam pekan ini cukup mengecewakan para investornya. Pada perdagangan Jumat (19/1/2024) IHSG ditutup jatuh 0,35% di level 7227,4. Sementara dalam sepekan IHSG tercatat turun 0,19%.
Penurunan IHSG pada pekan ini didorong dari penurunan beberapa saham-saham Prajogo Pangestu yang diketahui memiliki kapitalisasi pasar atau market cap yang besar terhadap pergerakan IHSG.
Pada penutupan perdagangan kemarin saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) anjlok 9,73% di level Rp5.100 per lembar saham, kemudian terdapat PT Petrindo Jaya Kreasi tbk (CUAN) yang juga jatuh 9,92% di level Rp8.850, bahkan dalam sepekan CUAN telah tercatat anjlok sebesar 26,86%.
Selain itu terdapat pula saham big caps lainnya yang mengalami kejatuhan yang mendorong penurunan IHSG. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dalam sepekan turun 5,49% di level Rp86 per lembar saham, kemudian dari perbankan terdapat PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang tercatat turun 1,28% dalam sepekan di level Rp9.625 per lembar saham.
Namun, penurunan IHSG masih terbatas karena didorong dari rilis data pada pekan ini yang menunjukkan hal positif. Pada pekan ini diketahui Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$3,3 miliar pada Desember 2023. Surplus ini jauh lebih besar dibandingkan US$2,41 miliar pada November 2023.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan surplus pada bulan Desember ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, namun lebih rendah pada Mei 2022.
Surplus pada akhir 2023 diperoleh setelah ekspor Indonesia mencatatkan nilai lebih besar dari impor, yakni ekspor US$22,41 miliar dan impor US$19,11 miliar.
Surplus ini sejalan dengan proyeksi pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 10 lembaga. Konsensus ini memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Desember 2023 akan mencapai US$ 1,95 miliar. Surplus tersebut lebih rendah dibandingkan November 2023 yang mencapai US$ 2,41 miliar.
Secara kumulatif, BPS mencatat total surplus Indonesia US$ 36,93 miliar hingga akhir 2023. Pudji mengungkapkan surplus ini lebih rendah US$ 17,52 miliar atau 33,46% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain itu pada Rabu pekan ini, Dewan Gubernur Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate di level 6%. Dengan demikian, BI sudah menahan suku bunga acuannya selama empat bulan berturut-turut sejak Oktober 2023.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, keputusan itu ditempuh sebagai langkah konsistensi BI menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan, di tengah masih bergejolaknya ketidakpastian ekonomi global. Seiring dengan upaya untuk menjaga kinerja pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun ini.
Untuk pekan depan terdapat pula beberapa sentimen dari dalam negeri maupun luar negeri.
Dari dalam negeri, pada esok hari Senin (22/1/2023) Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan uang beredar M2 Indonesia periode Desember 2023. Diketahui, posisi M2 pada periode November 2023 tercatat sebesar Rp 8.573,6 triliun atau naik 3,3% secara tahunan (yoy). Perkembangan M2 pada November 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat.
Sebagai catatan, M2 adalah uang beredar dalam arti luas (M2) meliputi M1, uang kuasi, dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun.
Sementara itu, penyaluran kredit pada November 2023 tumbuh 9,7% yoy, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,7% yoy. Kemudian, tagihan bersih kepada pemerintah pusat terkontraksi sebesar 15,0% yoy, setelah terkontraksi sebesar 11,7% yoy pada Oktober 2023.
Pada periode yang sama, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 0,3%, setelah tumbuh sebesar 6,1% pada bulan sebelumnya.
Selain itu, pada Rabu (24/1/2024) akan ada data Penanaman Modal Asing Indonesia secara tahunan (yoy). Diketahui, Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat penanaman modal asing (PMA) ke Indonesia sebesar Rp196,2 triliun pada kuartal III 2023. Nilai tersebut naik 16,2% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) sebesar Rp168,9 triliun.
Realisasi investasi asing pun meningkat 5,3% dibandingkan pada kuartal sebelumnya (qtq). Sepanjang April-Juni 2023, realisasi PMA ke tanah air tercatat sebesar Rp186,3 triliun. Menurut sektornya, investasi asing paling banyak ke industri logam dasar, barang logam, serta bukan mesin dan peralatannya sebesar US$3,3 miliar pada kuartal III/2023.
Realisasi PMA juga banyak masuk ke sektor industri kimia dan farmasi serta pertambangan yang sama-sama sebesar US$1,3 miliar. Kemudian, realisasi PMA ke sektor industri kertas dan percetakan senilai US$1,2 miliar. Ada pula investasi asing ke sektor pertambangan serta sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar US$1,1 miliar.
Sementara dari luar negeri, datang dari negeri Paman Sam Amerika Serikat (AS). Pada pekan depan, AS akan merilis data lowongan pekerjaan JOLTs periode Desember 2023.
Diketahui, jumlah lowongan pekerjaan mengalami penurunan sebesar 62.000 dari bulan sebelumnya menjadi 8,790 juta pada November 2023, menandai level terendah sejak Maret 2021 dan berada di bawah konsensus pasar sebesar 8,85 juta. Penurunan ini merupakan penurunan lowongan pekerjaan di AS selama tiga bulan berturut-turut, yang mencerminkan kondisi pasar tenaga kerja yang terus melemah.
Sementara dari negeri Tirai Bambu China pada Senin (22/1/2024) akan merilis suku bunga utama kredit PboC periode Januari 2024.
Diketahui, People Bank of China (PBoC) mempertahankan stabilitas suku bunga pinjamannya pada keputusan Desember 2023, sebagai bagian dari upaya terus-menerus untuk mendukung pemulihan ekonomi. Suku bunga dasar kredit (LPR) satu tahun, yang digunakan untuk pinjaman jangka menengah kepada perusahaan dan rumah tangga, dipertahankan pada rekor terendah 3,45% selama empat bulan berturut-turut.
Sementara itu, tingkat lima tahun yang menjadi acuan untuk hipotek tetap pada 4,2% untuk bulan keenam berturut-turut. Keputusan ini muncul setelah bank sentral meningkatkan injeksi likuiditas pekan lalu, sambil tetap mempertahankan suku bunga yang tidak berubah.
Meskipun demikian, sektor properti, yang berkontribusi seperempat pada ekonomi China, tetap menjadi tantangan untuk pemulihan karena risiko gagal bayar pembangun semakin meningkat, meskipun upaya pemerintah untuk merangsang permintaan dan mengatasi masalah likuiditas. Mata uang yuan menguat 2,55% pada periode November 2023, namun secara year-to-date mengalami penurunan sebesar 3,4%.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
