
OJK: 2024 Perbankan Cerah! 10 Saham Bank Royal Dividen Auto Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja sektor perbankan sepanjang tahun 2023 mencatatkan kinerja positif dengan dorongan dari pertumbuhan kredit perbankan. Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan per November 2023 mencapai 9,74% secara tahunan (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu 8,99% (yoy).
Pertumbuhan itu didorong oleh permintaan kredit sejalan dengan terjaganya kinerja korporasi dan rumah tangga. Pertumbuhan kredit secara sektoral ditopang perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan, dan jasa.
Ke depannya,Bank Indonesia (BI) akan terus dorong penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan dan perkuat sinergi dengan pemerintah, otoritas, Kementerian Keuangan, perbankan, dan dunia usaha.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga, didukung oleh permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai, sehingga dinilai mampu menghadapi berlanjutnya penurunan pertumbuhan ekonomi dan tingginya ketidakpastian global.
Indikator ekonomi tahun 2023 menunjukkan ketidakpastian pergerakan ekonomi secara global di tengah perbaikan tingkat inflasi menuju level pra pandemi khususnya pada negara advanced economies. Sentimen di pasar keuangan cenderung positif didukung peningkatan ekspektasi berakhirnya siklus kenaikan suku bunga global.
Dengan suku bunga lebih rendah, hal ini dapat memberikan opportunity bagi para pelaku usaha untuk melakukan ekspansi dengan mendapatkan kredit usaha lebih ringan. Hal ini akan berdampak pada peningkatan pendapatan kredit Perbankan.
Dengan peningkatan pendapatan dari kredit tentunya akan memberikan peluang bagi para investor untuk mendapatkan dividen lebih tinggi lagi dari kenaikan kinerja di sektor Perbankan.
Berikut 10 saham Perbankan yang konsisten membagikan dividen pada tahun 2023, yang dapat dijadikan acuan para investor untuk forecast dividen di tahun 2024.
Selain itu, terdapat pandangan dari OJK mengenai kinerja Perbankan tahun 2024. OJK telah melakukan Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) kuartalan. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae mengatakan, berdasarkan hasil survei tersebut, kinerja perbankan hingga 2024 masih akan terjaga.
Optimisme tersebut didorong ekspektasi akan meningkatnya fungsi intermediasi perbankan yang sejalan dengan kemampuan perbankan dalam mengelola risiko yang dihadapi meskipun dengan kondisi makroekonomi global yang kurang kondusif.
Adapun, optimisme OJK dalam memperkirakan kinerja sektor perbankan tahun 2024 akan tetap cerah, tercermin dari Rencana Bisnis Bank (RBB) yang diterima OJK.
Berdasarkan RBB, pertumbuhan kredit perbankan tahun ini mencapai dobel digit, sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh stabil di kisaran 5%.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia ini ditopang oleh konsumsi yang masih kuat, salah satunya karena aktivitas pemilihan umum pada tahun ini. Dengan kondisi ekonomi makro tersebut, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga diperkirakan akan tetap tumbuh dengan sehat.
Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae dalam konferensi pers Selasa (9/1/2024), LDR (Loan to Deposit Ratio) diperkirakan berada pada rentang 84% hingga 86%. Sejalan dengan hal ini, risiko kredit juga diperkirakan relatif terjaga. NPL gross diperkirakan 2% hingga 2,5%. Adapun bottom line kinerja perbankan yaitu tingkat profitabilitas perbankan diperkirakan juga melanjutkan pertumbuhan positif dengan laba bersih dapat meningkat 9% hingga 10% secara year on year (yoy). Dan NIM (Net Interest Margin) pada rentang 4% hingga 5%.
Berdasarkan RBB, pertumbuhan kredit pada tahun ini ditopang oleh beberapa sektor seperti sektor perdagangan dan sektor industri pengolahan. Selain itu, pertumbuhan kredit juga didorong oleh sektor pendidikan, aktivitas rumah tangga serta aktivitas terkait penanganan kesehatan dan aktivitas sosial.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
