Bahaya! Ada 11 Saham Rawan Longsor Karena Penjualan Mobil RI Anjlok

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
15 January 2024 17:40
Pengunjung melihat mobil Toyota Avanza terbaru di Dealer Auto 2000 Sudirman, Jakarta, Rabu, 24/11. Persaingan Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander terjadi di ajang Gaikindo Indonesia International Motor Show (GIIAS) 2021 pada 11-21 November 2021 di ICE BSD kemarin. Selama pameran, keduanya menjadi mobil terlaris yang dipesan konsumen dari masing-masing agen tunggal pemegang merek (ATPM).
Berdasarkan catatan Toyota Astra Motor (TAM), All New Avanza dan All New Veloz laku ribuan, memberikan kontribusi terbesar mencapai 1.534 unit, dengan masing-masing 711 unit dan 823 unit, atau sebesar 34% dari total seluruh model Toyota.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: New Avanza (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional sebesar 1.005.802 unit sepanjang tahun 2023, angka ini menyusut sebesar 4% secara tahunan (yoy) jika dibandingkan angka penjualan pada tahun 2022 sebesar 1.048.040.

Tren penurunan penjualan mobil nasional ini akan berdampak negatif terhadap kinerja dan perspektif investor terhadap sektor otomotif baik produsen maupun pemberi pinjaman otomotif.

Penurunan juga terjadi pada penjualan ritel (diler ke konsumen) yang terdepresiasi 1,5% dari 1.013.582 unit pada tahun 2022 menjadi 998.059 unit pada tahun 2023.

Capaian tersebut berada di bawah target penjualan mobil nasional tahun 2023 yang telah ditetapkan oleh Gaikindo yakni sebanyak 1,05 juta unit. Sedangkan untuk tahun 2024, Gaikindo menargetkan penjualan mobil dapat mencapai 1,1 juta unit.

Penurunan penjualan pada Desember 2023 ditekan oleh mayoritas merek besar, kecuali Toyota yang secara relatif masih tampak lebih baik. Berikut rinciannya:

• Daihatsu (-4,2% MoM, -46,2% yoy)
• Honda (-20,5% MoM, -33,4% yoy)
• Suzuki (+3,9% MoM,-25,9% yoy)
• Toyota (-4,2% MoM, +5,7% yoy)

Dibandingkan penurunan penjualan secara nasional, penurunan penjualan merek besar relatif lebih dalam, yang mengindikasikan penjualan brand kecil relatif lebih baik pada Desember 2023.

Akibat penurunan penjualan yang lebih dalam ketimbang industri, pangsa pasar keempat brand besar di atas pada Desember 2023 menjadi lebih rendah (69% dari total pangsa pasar) dibandingkan tren historisnya yang konsisten di atas 70% yakni pada tahun 2022 sebesar 70,4% dan pada tahun 2022 sebesar 70,8%).

Hal ini tentu akan berimbas pada hasil kinerja keuangan kuartal IV 2023 beberapa perusahaan di industri otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Turunnya penjualan mobil sepanjang tahun 2023 dapat menjadi cerminan turunnya laba pada beberapa perusahaan otomotif pada kuartal IV 2023 nanti. Hal tersebut pun dapat berdampak pada penurunan harga saham.

Berikut beberapa perusahaan di industri otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation