
Habiskan Lebih Dari Rp500 T, Begini Kerja Konkret Menhan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di bawah kepemimpinan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto terus melakukan pembaharuan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Sepanjang kiprahnya sebagai Menhan, Prabowo sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp 500 triliun lebih untuk pembaharuan alutsista.
Tujuannya, agar TNI memiliki kekuatan dan kesiapan operasional yang baik dalam menghadapi potensi ancaman yang terus berubah dan berkembang sesuai situasi geopolitik dan geo-strategis di tingkat global dan regional.
Pembelian alutsista diperkirakan masih akan dilakukan mengingat besarnya anggaran yang diterima Kementerian Pertahanan pada 2024. Jatah anggaran Kementerian Pertahanan mencapai Rp 135,45 triliun dalam RAPBN 2024. Besarnya anggaran ini membawa Kemenhan berada di posisi kedua dengan Kementerian/Lembaga (K/L) belanja ter-jumbo.
Menilik data Kementerian Keuangan, selama Prabowo menjabat sebagai Menteri pada 2020 anggaran langsung melonjak 18,63% secara tahunan (yoy) menjadi Rp136,9 triliun. Sebagai catatan, APBN 2020 merupakan APBN pertama yang dirancang sepenuhnya oleh jajaran Prabowo.
Melihat trennya, sejak 2020-2023 anggaran Kemenhan ini tampak fluktuatif. Namun, anggaran tertinggi terjadi pada tahun 2022 yakni mencapai Rp 150,44 triliun.
Jika dikalkulasi sepanjang kepemimpinan Prabowo, periode 2020-2024 bisa mencapai Rp 692,92 triliun atau hampir Rp 700 triliun. Ini menjadi tahun terakhir Prabowo mengemban tugas sebagai Menhan di Kabinet Indonesia Maju.
Apabila menghitung awal jabatan hingga tahun ini maka anggaran yang sudah dihabiskan Prabowo mencapai Rp 557 triliun. Namun, anggaran sebesar itu tentu saja tidak hanya digunakan untuk pembelian alutsista tetapi juga keperluan lain, termasuk Rp 50 triliun untuk belanja pegawai.
Kementerian Pertahanan sendiri tidak pernah memberi detail pasti berapa nilai alutsista yang diborong Prabowo. Namun, alokasi anggaran tiap tahun yang terus melonjak mencerminkan jika alutsista Prabowo jelas bukan barang murah.
Sebagai gambaran, nilai kontrak pembelian 42 unit pesawat Rafale itu buatan Dassault Aviation, Prancis, disebut-sebut mencapai US$8,1 miliar atau sekitar Rp116 triliun (kurs Rp14.350/US$).
Kontrak pembelian 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Angkatan Udara Qatar diperkirakan mencapai US$792 juta atau Rp12,1 triliun (kurs US$1=15.280). Lainnya, ada pesawat tempur F-15EX produksi Boeing ada diperkirakan dibanderol US$ 87,7 juta atau Rp 1,34 triliun.
Lantas, selama menjabat sebagai Menhan sistem persenjataan (alutsista) apa saja yang pernah dibeli untuk memperkuat pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)?
Kerennya, Indonesia bakal menjadi negara ASEAN kedua yang akan memiliki monster laut yang satu ini. Sebelumnya, negara tetangga RI, Malaysia sudah memesan dua unit Scorpene pada tahun 2002 lalu.
Bahkan, kapal selam Scorpene telah secara resmi mulai beroperasi di perairan Malaysia sejak tahun 2009. Akan tetapi tentu saja, akan ada perbedaan spesifikasi antara Scorpene yang dibeli Malaysia dan Indonesia.
Kabar terbaru pada Jumat (1/12/2023), Menhan Prabowo menyerahkan delapan unit helikopter angkut berat H225M, kerja sama industri antara PTDI dengan Airbus Helicopters, Prancis, kepada Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di Lanud Atang Sendjaja Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Kedelapan helikopter tersebut dikirimkan secara bertahap, sejak pengiriman unit pertama pada 14 September 2023 dari Apron Hanggar Rotary Wing PTDI, Bandung, menuju Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja.
"Saya beserta seluruh jajaran akan berjuang keras untuk memperbaiki kondisi alutsista dan pelayanan yang saudara butuhkan. Mencari peralatan dan pemeliharaan yang baik, agar memiliki Angkatan Udara yang handal, unggul, tangguh dan kuat," kata Menhan Prabowo.
H225M dikenal sebagai helikopter yang aman, andal, kuat, dan serbaguna untuk berbagai misi seperti operasi khusus, SAR, evakuasi medis, pengawasan maritim, dan bantuan tembakan dari udara. Helikopter itu memiliki sejumlah fitur canggih seperti desain modular, penggunaan material komposit, avionik canggih, termasuk LCD Multi-Functions Displays, Vehicle Monitoring System dan Automatic Flight Control System.
H225M juga menggabungkan pembangkit listrik Turbomeca MAKILA 2A1 generasi baru yang memberikan kinerja tinggi dan keamanan maksimum. Sedangkan, Full Flight Simulator (FFS) H225M yang dibangun di Lanud ATS adalah Flight Simulator Training Device dengan level tertinggi dan satu-satunya di Asia Tenggara yang terkualifikasi dengan basis regulasi FAA (14 CFR Part 60).
Tidak hanya produk luar negeri, Menhan Prabowo juga berkomitmen memaksimalkan produk dalam negeri dalam mendukung pertahanan tanah air.
Menhan Prabowo mendorong percepatan pembangunan industri pertahanan dalam negeri dengan mendorong pengadaan alutsista TNI yang diproduksi oleh industri pertahanan dalam negeri seperti PTDI, PT PAL, PT Pindad, PT Dahana, dan PT LEN.
Dalam mendorong terwujudnya industri Pertahanan Nasional yang kuat, mandiri dan berdaya saing, telah berhasil merebut juara kedua atas belanja P3DN (Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri) Tingkat Nasional), sebagai satker dengan pagu terbesar kementerian yang telah membelanjakan untuk Produk Dalam Negeri (PDN) pada bulan Juni 2023.
Dalam meningkatkan alat peralatan pertahanan (alpalhan) yang modern dan mandiri, Menhan Prabowo telah menyerahkan alpalhan kepada yang menjadi Prioritas Nasional terdiri atas:
a. TNI AD sebanyak 39 alpalhan meliputi ranpur Infantri, harwat helikopter, senjata dan amunisi.
b. TNI AL sebanyak 22 alpalhan meliputi KRI, senjata, harwat helikopter, amunisi dan alat kesehatan.
c. TNI AU sebanyak 10 alpalhan meliputi pesawat, helikopter, ransus serta peralatan personel.
Menhan Prabowo juga telah berhasil membeli dan atau dalam proses menyelesaikan kontrak pengadaan alutsista modern bagi TNI AD, TNI AL dan TNI AU antara lain:
CNBC INDONESIA RESEARCH
