Anies & Cak Imin Kejar Suara Indonesia Timur, Yakin?

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
01 January 2024 20:45
Calon Presiden (Capres), Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat memasuki area Debat Pertama Capres 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Calon Presiden (Capres), Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat memasuki area Debat Pertama Capres 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia bagian timur menjadi salah satu wilayah incaran pasangan calon (paslon) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Dalam berbagai kesempatan, pasangan ini sudah mengungkapkan targetnya untuk mengincar wilayah Indonesia Timur. Hal ini sejalan dengan perolehan suara partai pengusung yang juga kuat di beberapa provinsi Indonesia Timur.

Sebagai informasi, Anies diusung sebagai calon presiden oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Cak Imin sebagai mengajukan diri sebagai cawapres dengan latar belakang ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan ditambah dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai parlemen.

Hal ini diperkuat dengan visi "Indonesia Adil Makmur untuk Semua" yang dapat memperkuat elektabilitas masyarakat yang mengharapkan pemerataan. Salah satu bentuk ide untuk mencapai pemerataan tersebut melalui tekad membangun 40 kota selevel Jakarta di berbagai wilayah di Indonesia.

Dalam pemaparannya di forum debat cawapres kedua ia mengatakan bahwa minimal harus dibangun 40 kota baru yang selevel dengan Jakarta, dengan kemampuan menampung jumlah penduduk, dan kemampuan terjaganya lingkungan untuk sehat, termasuk kehidupan yang beri kenyamanan bagi seluruh penduduk.

Tidak hanya itu, target besar Anies-Cak Imin meraup banyak suara di Indonesia Timur bisa dipahami. Pasalnya, data Komisi Pemilihan Umum (KPU), menunjukkan perolehan Nasdem, PKB, dan PKS cukup besar di wilayah timur.

Penggabungan suara antara PKB dan Nasdem pada pemilihan umum (pemilu) 2019 sangat besar bahkan berada di peringkat pertama untuk wilayah kawasan Papua. Nasdem berada di posisi pertama untuk kawasan Papua dan PKB berada di posisi ketiga, di bawah Partai Amanat Nasional (PAN).

Gabungan PKB dan Nasdem menjadikan kedua partai ini menguasai 41,68% suara di Papua. Nasdem menguasai wilayah ini sebanyak 544,8 ribu suara dan PKB 267,2 ribu suara.

Basis kekuatan PKB adalah Jawa Timur. Namun, dalam data hasil hitung suara Legislatif DPR RI pada 2019 terdapat suara signifikan dari wilayah luar jawa, yaitu Papua.

Wilayah Papua berada di peringkat ke-17 berada di posisi setelah beberapa kawasan di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Jumlah perolehan suara bahkan lebih tinggi dibanding dengan Daerah Istimewa Yogyakarta yang hanya berjumlah 261 ribu. Nasdem dan PKB juga memiliki suara cukup besar di wilayah Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Berikut data lengkap partai pemenang dari setiap dapil. 

Data KPU menunjukkan Nasdem mampu menguasai perolehan suara di beberapa daerah pemilihan (dapil). Dapil yang dimenangkan Nasdem diantaranya Papua, Nusa Tenggara Timur II, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selata III, dan Papua Barat. 

Namun, perlu dicatat jika kekuatan suara partai belum tentu sejalan dengan suara pemilih pribadi sehingga suara pemilih Cak Imin bisa lebih besar atau kecil dari partainya jika maju pilpres mendatang. Berikut adalah wilayah yang menghasilkan banyak suara untuk Nasdem, PKB, PKS pada pemilu 2019:

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mza/mza)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation