Mau Melantai di Bursa Tahun Depan, Valuasi MANG Kelewat Mahal

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
18 December 2023 17:15
Pekerja menyelesaikan proyek infrastruktur di Jakarta, Kamis (25/10). Pemerintah tetap meningkatkan belanja infrastruktur untuk 2019. Anggaran infrastruktur dialokasikan sebesar Rp 420,5 triliun, naik 2,4% dari 2018 senilai Rp 410,4 triliun. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Pembangunan (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konstruksi, PT Manggung Polahraya akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham MANG melalui pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO).

Rencananya, perusahaan akan mengeluarkan saham baru sebanyak-banyaknya 762.500.000 atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Mengutip keterbukaan informasi BEI, saham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan rentang Rp90 - Rp110 per saham. Sehingga perseroan akan mendapatkan dana segar senilai Rp68.625.000.000 hingga Rp83.875.000.000. Lantas akan digunakan untuk apa saja dana IPO tersebut?

Penggunaan Dana IPO

Nantinya, seluruh dana yang diperoleh perseroan dari hasil penawaran umum perdana saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya atau 100% akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan.

Diantaranya, biaya pokok yang dibutuhkan perseroan untuk proses dari konstruksi gedung dan bangunan, pembangunan infrastruktur jalan, produksi aspal hot mix dan produksi beton ready mix, serta gaji dan tunjangan.

Gelaran IPO Dapat Waran Cuma-Cuma

Secara bersamaan, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 228.750.000 Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak-banyaknya 7,50% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif dengan rasio 10 : 3, dimana setiap pemegang 10 saham baru perseroan berhak memperoleh 3 Waran Seri I.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian senilai Rp20 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp125 yang dapat dilaksanakan setelah 12 bulan sejak Waran Seri I diterbitkan sampai dengan 24 bulan berikutnya, yaitu mulai tanggal 13 Januari 2025 - 12 Januari 2027.

Total hasil pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp28.593.750.000.

Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari hasil pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja Perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional Perseroan.

Adapun tanggal yang perlu diperhatikan investor jika ingin mengikuti gelaran IPO & Waran Seri I MANG sebagai berikut :

  • Perkiraan Masa Penawaran Awal : 14 - 18 Desember 2023
  • Perkiraan Tanggal Efektif : 29 Desember 2023
  • Perkiraan Tanggal Masa Penawaran Umum : 03-09 Januari 2024
  • Perkiraan Tanggal Penjatahan : 09 Januari 2024
  • Perkiraan Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I Secara Elektronik : 10 Januari 2024
  • Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I Pada Bursa Efek Indonesia : 11 Januari 2024
  • Perkiraan Periode Awal Perdagangan Saham dan Waran Seri I : 11 Januari 2024
  • Perkiraan Periode Akhir Perdagangan Waran Seri I
    - di Pasar Reguler & Negosiasi : 11 Januari 2027
    - di Pasar Tunai : 13 Januari 2027
  • Perkiraan Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 13 Januari 2025 - 12 Januari 2027
  • Akhir Masa Berlaku Waran Seri I : 12 Januari 2027

Sekilas Bisnis MANG

PT Manggung Polahraya Tbk, merupakan perusahaan yang bergerak di bisnis konstruksi dan industri produk dari hasil kilang minyak bumi dan mortar/beton siap pakai. Berikut ada beberapa hasil konstruksi bangunan yang sudah selesai dikerjakan sejak 2019 dalam portofolio :

Selain konstruksi, perusahaan juga memiliki usaha di bidang produksi Beton Ready mix dengan berbagai kualitas mutu. Beton Ready Mix adalah beton hasil olahan batching plant milik Perseroan yang dapat digunakan tanpa harus diolah kembali di lapangan. Beton tersebut baik digunakan untuk pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur seperti jalan, gedung, dan lainnya milik Perseroan, selebihnya dijual untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Perseroan menyediakan beton ready mix dalam berbagai mutu, diantaranya: B0, K.175, K.200, K.250, K.275, K.300, K. 350, K.375, K.400, K.450, dan K. 500. Produk beton ready mix milik Perseroan digunakan dan dipasarkan oleh Perseroan di daerah lampung karena karakteristik beton ready mix yang hanya dapat bertahan selama 6 jam dalam truk mixer milik Perseroan.

Selain itu, PT Manggung Polahraya Tbk juga punya bisnis Asphalt Mixing Plant (AMP), ini merupakan sebuah mesin produksi hotmix yang terdiri dari rangkaian komponen alat-alat dan mesin untuk memproses material beberapa jenis batuan dan asphalt penetrasi menjadi produk hotmix yang bervariasi jenisnya.

Produk aspal Hot mix milik perusahaan memiliki spesifikasi khusus yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek. Produk ini digunakan dan dipasarkan oleh Perseroan di beberapa kabupaten di Provinsi Lampung karena karakteristik-nya hanya bisa bertahan selama 8 jam.

Bagaimana Kinerja Keuangannya?

Dengan berbagai bisnis perusahaan tersebut, hingga pertengahan tahun ini menurut data prospektus, bisa mencetak pendapatan hingga Rp34,88 miliar. Pendapatan paling banyak disumbang konstruksi dan bangunan, serta bisnis aspal hot mix, masing-masing menyumbang 40,65% dan 39,60% dari total pendapatan.

Menariknya, capaian pendapatan di paruh pertama tahun ini sudah berhasil melampaui tahun-tahun sebelumnya, pada 2022 MANG mencetak pendapatan senilai Rp13,98 miliar, sementara pada 2021 pendapatannya sebesar Rp32,72 miliar.

Menilai ke depan, perusahaan masih memiliki dua proyek besar yang sedang berjalan sebagai berikut :

Dari proyek di atas, pembangunan perumahan Green Kemiling ditargetkan selesai pada akhir ini dengan nilai proyek mencapai Rp17,24 miliar. Jika proyek selesai sesuai target, ini semakin menambah kepastian pendapatan perusahaan semakin meningkat.

Selanjutnya, ada proyek reservoir di Bandara Kualanamu yang hingga kini baru merealisasikan Rp5,26 miliar dari nilai proyek yang ditaksir mencapai Rp45 miliar. Dengan nilai proyek yang jumbo ini, tentunya bisa semakin menambah peluang perusahaan mendapatkan peningkatan pendapatan pada tahun tahun mendatang.

Namun, tetap ada beberapa tantangan yang masih dihadapi perusahaan diantaranya risiko penurunan perolehan proyek, risiko pelaksanaan proyek yang potensi lebih lambat, hingga risiko kenaikan harga bahan baku yang bisa meningkatkan beban lebih banyak.

Berbagai risiko tersebut, sebenarnya sudah tercermin pada kinerja 2022 lalu dimana perusahaan mencatatkan kerugian mencapai Rp10,62 miliar akibat proyek banyak yang ditunda sebagai dampak dari Covid-19. Imbasnya, pendapatan pada tahun lalu anjlok hingga lebih dari 50%.

Walau begitu, hingga paruh pertama tahun ini, bottom line perusahaan mulai membaik, terlihat dari laba bersih yang turnaround menjadi Rp402,72 juta karena beberapa proyek sudah berjalan kembali.

Lantas, bagaimana dengan valuasinya?

Menilai valuasi MANG, kami menggunakan perhitungan valuasi relatif Price to Book Value (PBV). Perhitungan valuasi kami asumsikan dengan nilai modal atau ekuitas yang ditambahkan dana segar hasil IPO beserta jumlah saham beredar setelah ditambah porsi dari masyarakat.

Hasilnya, dengan penawaran harga saham di Rp90-Rp100 per lembar saham ini setara dengan nilai PBV 2,46 kali - 2,47 kali. Membandingkan dengan rule of thumb, jika nilai PBV di atas 1 maka, secara teoritis valuasi MANG saat ini sudah cukup mahal.

Valuasi yang mahal, juga tercermin jika dibandingkan dengan kompetitor di industri yang sama dengan nilai kapitalisasi pasar kurang dari Rp1 triliun. Seperti terlihat pada grafik berikut nilai PBV MANG berada diatas PBV emiten PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK), PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) dan PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR).

CNBC INDONESIA RESEARCH 

(ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation