
Prabowo Sindir Rasio Pajak RI Kalah dengan Kamboha-Vietnam
Jakarta,CNBCÂ Indonesia-Â Bakal calon wakil presiden (bacawapres) Prabowo Subianto melontarkan sejumlah kritik di bidang perpajakan. Prabowo pun berjanji untuk memperbaiki perpajakan Indonesia jika terpilih menjadi presiden Indonesia, termasuk dengan meningkatkan rasio pajak serta memisahkan instansi perpajakan.
Prabowo, dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu (11/11/2023) menjelaskan rasio perpajakan Indonesia tertinggal dari banyak negara di ASEAN, bahkan Kamboja dan Vietnam.
Dalam catatan Prabowo, rasio perpajakan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau tax ratio to GDP Indonesia ada di angka 9,1%. Angka tersebut jauh di bawah Kamboja (18,4%) dan Vietnam (12,3%).
"Saya tanya sekarang sebagai putra putri Indonesia bedanya kita dengan orang Kamboja apa, bedanya kita dengan orang Vietnam apa. Apa orang Indonesia lebih bodoh lebih gak becus saya kira ini adalah masalah manajemen," tutur Prabowo dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, di Jakarta, Rabu (11/11/2023).
Menteri Pertahanan tersebut menjelaskan tax ratio Indonesia seharusnya jauh lebih baik bila ada manajemen perpajakan yang lebih baik, termasuk di sistem teknologinya.
Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, lulusan AKABRI tahun 1974 tersebut menetapkan target rasio pajak sebesar 16%
"Kita bisa hitung 8% dari US$1500 miliar peningkatannya cukup signifikan dan dengan itu kita bisa investasi kita tidak hanya swasembada pangan," ujarnya.
-
1.
-
2.
-
3.