
Pengangguran AS Merajalela, Wall Street Malah Pesta!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street dibuka kompak di zona hijau pada perdagangan Rabu (1/11/2023), seiring pelaku pasar yang bertaruh bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) telah selesai menaikkan suku bunga.
Dow Jones dibuka menguat 0,52% di posisi 34.016,08, sementara S&P 500 naik 0,50% di posisi 4.339,37, begitu juga dengan Nasdaq terapresiasi 0,38% diposisi 13.344,73.
Pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) mulai mendingin. Hal tersebut tercermin dari meningkatnya tingkat pengangguran serta melambatnya penciptaan lapangan kerja di sektor nonfarm payrolls.
Data tenaga kerja yang memburuk ini menjadi kabar baik bagi dunia karena mencerminkan inflasi yang melambat sehingga memungkinkan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) melunak.
Nonfarm payrolls meningkat sebesar 150.000 pada bulan tersebut, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada hari Jumat (3/11/2023). Data ini lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan konsensus Dow Jones yang memperkirakan kenaikan sebesar 170.000, dikutip dari CNBC International.
Tingkat pengangguran AS juga naik menjadi 3,9% pada Oktober. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan proyeksi pasar dan bertentangan dengan ekspektasi bahwa angka tersebut akan tetap stabil di 3,8%.
Melemahnya data-data ini merupakan sentimen negatif untuk pasar tenaga kerja, karena akan lebih sulit untuk mendapat pekerjaan di AS. Di sisi lain, ini dapat menjadi sentimen positif untuk pasar keuangan.
Perlambatan pasar tenaga kerja memungkinkan terjadinya penurunan inflasi, sebab daya beli masyarakat mengalami perlambatan. Terkendalinya inflasi, memungkinkan The Fed untuk lebih longgar dengan kebijakan pengetatan suku bunga.
Kebijakan pelonggaran suku bunga The Fed dapat menjadi angin segar untuk pasar keuangan, sebab ini akan menurunkan biaya bunga kredit dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Hal ini menandakan akan menjadi penguatan kinerja keuangan perusahaan. Alhasil, harga saham perusahaan AS akan turut menunjukkan penguatan seiring perbaikan fundamental.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mza/mza)