CNBC Indonesia Research

Saham Teknologi Bangkit Berkat Amerika, GOTO Langsung Ngacir

trp, CNBC Indonesia
03 November 2023 08:35
Pencatatan Perdana Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/4/2022). (dok. GoTo)
Foto: Pencatatan Perdana Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/4/2022). (dok. GoTo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks teknologi (IDXTECHNO) menjadi pemimpin sektoral seiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melonjak lebih dari 1% pada perdagangan Kamis (2/11/2023).

Lonjakan IHSG terjadi seiring investor cenderung merespons positif dari keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang kembali menahan suku bunga acuannya. IHSG ditutup melompat 1,64% ke posisi 6.751,39. IHSG kembali menyentuh level psikologis 6.700 pada hari ini, setelah kemarin terkoreksi ke level psikologis 6.600.

Nilai transaksi IHSG pada hari ini mencapai Rp11,67 triliun dengan melibatkan 26 miliaran saham yang ditransaksikan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 370 saham menguat, 167 saham melemah, dan 215 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor teknologi dan properti menjadi penopang terbesar IHSG pada hari ini, yakni masing-masing 3,49% dan 2,39%.

Pendorong utama IDXTECHNO pada Kamis adalah saham emiten e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), emiten teknologi Grup Emtek PT Elang Mahkota Teknologi, dan e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).

Saham GOTO terbang 14,52% ke Rp71/saham, menjadi salah satu top gainers pada Kamis dan penggerak IHSG. Saham GOTO sudah menguat tiga hari beruntun pekan ini, mencoba membalik tren pelemahan pasca aksi jual gede-gedean selama Oktober. Investor tampaknya merespons positif kinerja keuangan teranyar GOTO.

GOTO mencatatkan perbaikan kinerja sepanjang kuartal III-2023. Pendapatan GOTO dalam sembilan bulan pertama tahun ini tercatat mencapai Rp 10,5 triliun, tumbuh 102,5% dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 8,0 triliun.

Perbaikan kinerja top line tersebut membuat kerugian perusahaan terpangkas 53% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 9,5 triliun hingga akhir September 2023, dari semula rugi bersih Rp 20,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Rugi bersih yang terpangkas lebih dari setengahnya disebabkan oleh beban operasional yang semakin menyempit. Beban gaji dan imbalan karyawan tercatat turun 5,8% menjadi Rp 4,2 triliun, meskipun perusahaan telah melakukan PHK masal belum lama ini.

Sementara itu beban iklan dan pemasaran turun 53,4% menjadi Rp 1,5 triliun dan insentif kepada pelanggan turun 37,4% menjadi Rp 9,7 triliun. Jelang paparan kinerja keuangan tersebut, saham GOTO pada perdagangan Senin (30/10) ditutup stagnan di Rp 56/saham.

Sebelumnya saham GOTO ambruk signifikan pasca perusahaan menyelesaikan penambahan modal dan pengungkapan dari para pendiri yang menyebut akan melego sejumlah saham perusahaan yang dimiliki. Saham GOTO masih amnbles 15,48% dalam sebulan terakhir.

Sementara, saham EMTK naik 3,24%, menghentikan penurunan 3 hari beruntun. Saham BUKA naik 2,02% usai ambruk 5,71% pada Rabu kemarin.

IHSG berhasil bangkit setelah kemarin ambles lebih dari 1%. IHSG juga mengikuti pergerakan pasar saham global yang secara mayoritas bergairah. Di Asia-Pasifik, indeks KOSPI Korea Selatan memimpin penguatan yakni melejit 1,81%.

Cerahnya pasar saham global terjadi setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya.

Sesuai ekspektasi pasar, The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Suku bunga yang ditahan diharapkan bisa membuat dolar AS melemah serta imbal hasil (yield) US Treasury melandai.

Dalam pernyataan resminya, The Fed mengatakan jika indikator terbaru menunjukkan aktivitas ekonomi AS masih kuat pada kuartal III-2023, tetapi data tenaga kerja sudah bergerak moderat. Tingkat pengangguran juga masih rendah dan inflasi masih tinggi.

"Komite tetap menetapkan target inflasi di kisaran 2%. Dalam menetapkan kebijakan moneter, komite akan mempertimbangkan dampak kumulatif dari pengetatan moneter, dampak ekonomi, dan perkembangan sektor keuangan," tulis The Fed dalam keterangan resminya.

Chairman The Fed, Jerome Powell pada saat konferensi pers usai rapat FOMC menjelaskan jika upaya untuk membawa inflasi kembali ke kisaran 2% masih jauh.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(trp/trp)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation