CNBC Indonesia Research

Diam-Diam Asing Sudah Bawa Kabur Rp 6 Triliun dari RI

Riset, CNBC Indonesia
30 October 2023 06:25
Bursa
Foto: Pexels/Kampus Production

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing berbondong-bondong keluar dari pasar saham Tanah Air selama Oktober di tengah kekhawatiran ketidakpastian makro global dan konflik di Timur Tengah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun loyo di bulan ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), per 27 Oktober 2023, investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) Rp5,83 triliun atau hampir Rp 6 triliun di seluruh pasar dalam sebulan belakangan. Saham tiga bank kakap menjadi sasaran jual investor asing selama sebulan belakangan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) misalnya, mengalami net sell Rp2,6 triliun selama sebulan. Kemudian, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) net sell Rp1,6 triliun dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) net sell Rp967,8 miliar.

Saham ketiga bank dengan kapitalisasi pasar (market cap) jumbo tersebut juga melemah selama sebulan. Saham BBRI ambles 4,3%, BBCA minus 1,1%, dan BMRI anjlok 4,6% di periode tersebut.

Saham emiten e-commerce dan ojek PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga mengalami net sell Rp763,8 miliar. Harga saham GOTO ambruk 31,03% selama sebulan dan menjadi pemberat (laggard) pertama IHSG di Oktober, dengan kontribusi menekan IHSG mencapai minus 58 poin.

Aksi jual asing selama Oktober ini menjadi yang terbesar sejak Agustus 2023 ketika asing mencatatkan net sell hingga Rp20,10 triliun di seluruh pasar. Ini sekaligus menandai kali kelima keluarnya asing secara bulanan dari pasar saham selama 2023.

Selain itu, asing juga lebih sering keluar (berdasarkan data bulanan) di 2023 dibandingkan pada 2022 (4 kali) dan 2021 (3 kali). Dalam 4 tahun terakhir, hanya pada 2020, pada tahun pandemi Covid-19, investor asing 'cabut' dari pasar Indonesia dibandingkan ada 2023, yang waktu itu mencapai 9 bulan.

IHSG sendiri sudah turun 3,2% selama Oktober. Pelemahan IHSG selama Oktober kali ini berbeda dengan kinerja musiman 10 tahun terakhir. Selama Oktober pada 2013-2022, IHSG cenderung menghijau dengan naik 8 kali dan turun hanya 2 kali. Rerata kenaikan IHSG selama Oktober mencapai 2,14%.

Kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS alias US Treasury masih menjadi momok yang menghantui pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. Investor terus memperhatikan yield US Treasury, karena imbal hasil berada di dekat level tertinggi dalam beberapa tahun. Kenaikan yield terjadi di tengah kekhawatiran pasar soal kebijakan suku bunga bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) yang masih akan tinggi dalam waktu yang lebih lama.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun berada di level 4,908% pada Kamis. Sebelumnya, yield US Treasury diperdagangkan di atas 5% pada awal pekan, yang mengguncang investor dan memukul saham-saham teknologi.

Konflik Israel-Hamas Palestina di jalur Gaza juga masih menjadi perhatian pelaku pasar global.  Teranyar, Indonesia menyikapi serangan Israel ke wilayah Gaza baru-baru ini. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam Sidang Majelis Umum PBB tentang Palestina, Kamis (26/10/2023).

Retno menyampaikan bahwa Indonesia mengedepankan penghindaran pada pembunuhan warga sipil tetap dikedepankan. Ia juga meminta agar bantuan kemanusiaan dapat diizinkan masuk ke Gaza dengan mudah dan cepat.

"Saya berdiri di hadapan Majelis Umum PBB tentang Palestina (26/10), tidak hanya sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia, tetapi juga sebagai seorang perempuan, seorang ibu, seorang nenek... dan untuk membela keadilan & kemanusiaan," ujar diplomat top RI itu dalam akun Twitter resmi.

Israel telah melakukan pemboman sporadis di Gaza sejak 7 Oktober ketika kelompok bersenjata Hamas melintasi perbatasan dan menewaskan 1.400 orang dan menculik 222 lainnya. Hamassendiri beralasan serangan itu adalah balasan pada penyerbuan Masjid Al-Aqsayang memakan korban warga Palestina dan kekecamanpemukiman Yahudi terhadap wilayah itu.

Sejauh ini, lebih dari 7.000 warga Palestina telah terbunuh, di mana sebagian besar warga sipil dengan hampir 3.000 korban tewas adalah anak-anak. Muncul kekhawatiran jumlah korban akan bertambah jika Israel benar-benar melakukan invasi darat ke Gaza dalam upaya menghancurkan Hamas dan menyelamatkan para sandera.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(trp/trp)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation